KARANGANYAR, KRjogja.com – Rekonstruksi kasus pencurian disertai kekerasan yang menewaskan Sri Hartini, warga Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (1/10/2025), diwarnai insiden kericuhan. Salah satu keluarga korban nekat menyerang pelaku saat digelar 42 adegan rekonstruksi di lokasi kejadian.
Harto, adik ipar korban, mengaku tak kuasa menahan emosi saat melihat pelaku Ahmad Gunawan alias Wawan keluar dari mobil penyidik Polres Karanganyar.
“Tadi saya kebawa emosi. Spontan saja (memukul). Budhe (korban) itu orangnya pendiam. Seumpama diminta uangnya, pasti dia kasih. Kok sampai setega itu melakukannya,” ujarnya.
Polisi segera menghentikan aksi Harto dan memintanya menjauh dari lokasi. Ia akhirnya hanya bisa menyaksikan rekonstruksi dari kejauhan bersama istri dan tetangga. Harto menegaskan bahwa Wawan sudah kelewat batas. “Dia (Wawan) itu berulangkali mencuri di rumah kakak ipar saya. Tapi enggak dilaporkan polisi karena kami tak punya bukti,” katanya.
Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Wikan Sri Kandiyono, mengatakan rekonstruksi memperagakan 42 adegan selama dua jam. Pelaku menunjukkan bagaimana dirinya mencongkel jendela rumah korban dengan gunting pemotong rumput, lalu masuk dan menindih leher korban yang tidur tengkurap hingga meninggal dunia.
“Tidak ada temuan bukti dan fakta baru yang signifikan selama rekonstruksi,” jelasnya.
Diketahui, Sri Hartini yang merupakan pensiunan guru SD ditemukan tewas di rumahnya pada Jumat, 5 September 2025. Pelaku menggasak perhiasan, uang, hingga menguras isi ATM korban setelah menghabisi nyawa korban. (Lim)