Dukung Ruang Terbuka Hijau dan Mitigasi Bencana, YIA Tanam Bibit Pohon di Empat Lokasi

Photo Author
- Minggu, 16 November 2025 | 22:30 WIB
GM YIA Ruly Artha (kiri) dan Bupati Kulonprogo Agung Setyawan sedang menanam bibit pohon secara simbolis di Kompleks YIA, Temon.
GM YIA Ruly Artha (kiri) dan Bupati Kulonprogo Agung Setyawan sedang menanam bibit pohon secara simbolis di Kompleks YIA, Temon.

KRjogja.com - KULONPROGO - Manajemen PT Angkasa Pura Indonesia Airport mendukung program pemerintah dalam mengoptimalisasikan ruang terbuka hijau (RTH) sekaligus sebagai mitigasi bencana. General Manager (GM) Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Ruly Artha menegaskan, penanaman 300 bibit pohon di empat lokasi yakni di sekitar wilayah kerja bandara dan d kawasan hijau dalam area bandara.

"Penanaman ratusan bibit pohon di Kompleks YIA dan sekitarnya merupakan bagian Program Penanaman Satu Juta Bibit Pohon di Seluruh Indonesia. Program ini wujud nyata komitmen Angkasa Pura Indonesia Airport dalam memberikan yang terbaik bagi seluruh pengguna jasa bandara," kata Ruly saat penanaman bibit secara simbolis di Area Parkir Land Transport Taksi, YIA, Kapanewon Temon, Minggu (16/11/2025).

Baca Juga: Ratusan Petani Bendungan Lor Meradang, 5 Hektare Lahan Pertanian Gagal Panen

Sementara sebagai bentuk pelestarian budaya lokal, acara juga dimeriahkan penampilan tarian tradisional khas Kulonprogo hasil kolaborasi YIA dengan Dinas Kebudayaan Kulonprogo, yang sekaligus mempertegas semangat harmonisasi antara pelestarian lingkungan dan kearifan lokal.

Lebih lanjut Ruly mengungkapkan, penanaman 300 bibit pohon secara simbolis dan partisipatif oleh jajaran Manajemen PT Angkasa Pura Indonesia Airport bersama para pemangku kepentingan terkait termasuk dihadiri Anggota DPRD Kulonprogo, Pancar Topo Driyo ST.
Dari total bibit yang disalurkan, 200 bibit ditanam di sekitar wilayah kerja bandara, sementara 100 bibit lainnya ditanam di kawasan hijau dalam area bandara.

"Jenis bibit pohonnya tanaman vegetasi pantai dan endemik lokal khas DIY, seperti pohon peneduh dan tanaman konservasi," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan pula penyerahan bantuan bibit pada tiga Kelompok Tani Hutan (KTH) di sekitar kawasan YIA, yaitu KT Hutan Wuni Lestari, Kalurahan Karangwuni, Wates, KTH Margodadi Makmur, Kalurahan Margosari, Pengasih dan KTH Pasir Kadilangu, Kalurahan Jangkaran, Temon.

Baca Juga: Tanpa Perubahan yang Nyata Maka Media Bakal Tinggal Kenangan

"Tujuan kegiatan cuma satu. Kita mendukung program pemerintah mengoptimalisasikan RTH. Tentunya ini menjadi salah satu program komitmen konkret Angkasa Pura Indonesia Airport. Sehingga kita memberikan yang terbaik untuk seluruh pengguna jasa bandara," ujarnya.

Penanaman pohon tambah Ruly merupakan salah satu rangkaian penting dalam upaya kontingensi atau mitigasi terhadap natural disaster atau bencana alam. "Secara spesifik, penanaman merupakan langkah menghadapi lima natural disaster yang potensial terjadi di YIA.
Hal ini mengingat YIA berada dalam kawasan ring megathrust di Yogyakarta," ungkap Ruli.

Direktur Human Capital PT Angkasa Pura Indonesia Adi Nugroho menjelaskan, penanaman bibit pohon bukti nyata komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan. Selain menambah ruang hijau, program ini juga mendukung keseimbangan ekosistem di sekitar bandara dan memberdayakan masyarakat lokal.

Melalui program ini, PT Angkasa Pura Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) dan Tujuan Nomor 15 (Menjaga Ekosistem Daratan), sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: PSS Siap Hadapi Persiku, Ansyari Lubis Ungkap Kondisi Riko Simanjuntak, Ini Prediksi Line Up

Selain penyaluran bibit, sepanjang tahun 2025, PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang YIA juga telah menyalurkan 100 bibit mangrove dan 500 bibit cemara laut di Kalurahan Banaran, Galur, Kulonprogo. "Program penanaman pohon ini tidak hanya bertujuan memperindah lingkungan, tetapi juga berfungsi sebagai penyerap polutan udara, pengendali emisi karbon, peredam kebisingan, pembentuk habitat sekunder serta menjadi bagian dari identitas dan budaya hijau khas Yogyakarta," pungkas Adi. (Rul)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X