Krjogja.com - KULONPROGO - Komisi D DPRD DIY bersama mitra kerjanya Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mengadakan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kegiatan tersebut sebagai upaya menyampaikan informasi dan memberikan edukasi sekaligus memotivasi kader-kader kesehatan di tingkat kalurahan untuk diteruskan kepada masyarakat luas tentang pentingnya perilaku hidup sehat sehingga tingkat kesehatan masyarakat menjadi lebih baik dan melahirkan generasi-generasi cerdas.
"Sebetulnya tidak semua masyarakat tidak mampu membeli makanan sehat untuk anak-anaknya, tapi lebih pada prilaku sehingga yang menjadi prioritas mereka justru bukan hal-hal penting untuk memenuhi gizi anak-anaknya, melainkan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif seperti membeli pulsa. Nah sosialisasi ini di antaranya memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih mendahulukan kepentingan keluarga salah satunya memenuhi gizi sehat anak-anaknya," kata Anggota Komisi D DPRD DIY, Ika Damyanti SIP saat sosialisasi Germas di Balai Kalurahan Jatisarono Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Jumat (10/3/2023).
Selain Ika Damayanti, tampil juga sebagai pembicara Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY dr Prahesti Fajarwati.
[crosslink_1]
Lebih lanjut Ika berharap melalui sosialisasi tersebut maka kesadaran kemudian terjadi perubahan pola hidup sehat masyarakat. Kalau dikaitkan dengan isu stunting tentu DPRD Kulonprogo bersama Pemda DIY dan masyarakat akan menekan angka stunting di DIY ke depan menjadi lebih rendah.
"Meski angka stunting di Kulonprogo paling rendah dibanding kabupaten/ kota lain di DIY, yakni 14,31 persen atau sekitar 3.157 anak, angka tersebut harus tetap kita tekan sehingga pada masa mendatang anak-anak Kulonprogo yang merupakan generasi penerus bangsa harus terbebas dari stunting," tegas anggota Komisi Bidang Kesehatan tersebut.
Menurut anggota Fraksi Partai Gerindra tersebut, dengan menurunnya angka stunting di Kulonprogo tentu produktivitas dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) ke depan akan semakin baik pula.
"Salah satu hal yang bisa kita lakukan dalam mengimplementasikan Germas adalah membudayakan pola hidup sehat dengan memakan makanan yang sehat dan bergizi, berolah raga serta produktif memberdayakan kemampuan diri untuk kebutuhan keluarga," jelasnya menambahkan banyak sekali program-program yang bisa diakses kaum ibu-ibu untuk pemberdayaan.
Sementara itu Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY dr Prahesti Fajarwati mengungkapkan, prosentase lanjut usia (lansia) di DIY paling tinggi dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia yakni sebesar 16 persen sementara tingkat Nasional sekitar 9-11 persen.
"Kondisi ini menjadi tantangan bagi DIY agar bisa mempertahankan para lansia tersebut tetap sehat dan langkah tersebut tidak bisa tiba-tiba saat sudah memasuki lanjsia tapi perlu persiapan sejak sekarang dengan menerapkan Germas, menganut pola hidup sehat. Sehingga nanti kita menjadi lansia yang Smart (sehat, mandiri, aktif dan produktif)," tutur dr Hesti.
Dalam mewujudkan hal tersebut ungkapnya kini saatnya masyarakat beraksi 'Cerdik' mencegah Penyakit Tidak Menular. "Aksi 'Cerdik' adalah cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan kelola stres," tuturnya. (Rul)