kulonprogo

Akhirnya Paus Pilot Mati Di Pantai Glagah

Senin, 17 Oktober 2022 | 17:10 WIB
Petugas gabungan SRI Wilayah V Kulonprogo, polisi dan relawan sedang berusaha menguburkan bangkai paus pilot. (Asrul Sani)

Krjogja.com - KULONPROGO - Ikan paus pilot yang dalam kondisi terluka sempat terdampar kemudian dikembalikan ke laut kidul, Senin (17/10) kembali terdampar tapi dalam kondisi mati di tepi Pantai Glagah, tepatnya selatan Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Kapanewon Temon.


Menurut Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko mengatakan hewan mamalia laut tersebut sehari sebelumnya sempat dievakuasi petugas sehingga bisa kembali ke laut.


"Sekitar pukul 06.00 WIB, rekan yang bertugas piket sedang patroli di Labuhan Pantai Glagah. Kemudian mendapatkan informasi dari pengunjung pantai tentang adanya seekor ikan besar warna hitam terdampar di pantai tepatnya selatan jalan rusak jalur Pantai Glagah-Congot atau selatan YIA," kata Aris.


Saat itu juga anggota anggota SRI Wilayah V Kulonprogo mendatangi lokasi penemuan bangkai ikan paus. Selanjutnya petugas SRI berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta untuk mengidentifikasi mamalia laut yang terdampar tersebut. "Bangkai ikannya sudah di kuburkan oleh petugas gabungan SRI dan BKSDA serta relawan," jelasnya.





Terdampar di Pelabuhan Tanjung Adikarto


Seperti diketahui, sehari sebelumnya, paus pilot terdampar dalam kondisi hidup di sisi timur bangunan pemecah gelombang di Pelabuhan Tanjung Adikarto, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Minggu (16/10). Penemuan pertama kali oleh seorang pemancing setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas SRI Wilayah V Kulonprogo ditemukan adanya luka di empat tempat yakni di perut bagian bawah sebelah kanan, sirip atas bagian kanan dan dekat ekor.


Proses evakuasi ikan paus yang memiliki nama latin Short Fin Pilot Whale tersebut berlangsung lama. Bahkan 20-an petugas terpaksa turun untuk mengevakuasi agar paus dalam kondisi terluka dengan panjang badan 4,70 meter, lingkar badan 2,44 m tersebut bisa kembali ke laut Kidul. Tapi sehari setelah evakuasi pertama, ikan paus tersebut ditemukan dalam kondisi mati.


"Ada goresan/ parutan di kulit dan luka tusuk (duri)," Aris Widiatmoko mengutip hasil pemeriksaan petugas BKSDA.
Pihaknya sedang menunggu hasil sample daging untuk mengetahui penyebab matinya ikan paus tersebut. (Rul)

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB