KULONPROGO, KRJOGJA.com - Segala bentuk kerusakan akibat hempasan gelombang besar laut selatan Pulau Jawa yang terjadi di sepanjang pantai selatan Kulonprogo dalam proses pendataan. Masyarakat diminta waspada beraktivitas di pantai karena masih ada potensi gelombang besar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Ariadi mengungkapkan masih dilakukan pendataan kerusakan akibat terkena gelombang besar. Setiap saat berubah karena menunggu hasil pendataan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mempunyai program kegiatan di kawasan pantai. "Sudah ada laporan kerusakan akibat gelombang besar, mulai dari Pantai Trisik sampai Pantai Mangrove. BPBD masih menunggu laporan dari hasil pendataan Dinas Pariwisata dan Dinas Kelauatan dan Perikanan Kulonprogo," kata Ariadi.
Baca juga :
Wisatawan Pantai Kebumen Dihimbau Berhati-hati
Hati-Hati..Hari Ini Pantai Selatan Masih Gelombang Tinggi
Menurutnya, masyarakat yang beraktivitas di sepanjang pantai selatan Kulonprogo diminta tetap dalam kewaspadaan. Meskipun gelombang mulai surut, dalam prakiraan masih berpotensi terjadi gelombang besar.
Kerusakan akibat gelombang besar menerjang perahu beserta alat tangkap ikan, objek wisata laguna Pantai Trisik, tambak, warung, bangunan TPI, rumah warga dan menumbangkan pepohonan di pantai. "Prakiraan besar kerugian masih dalam perhitungan," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Kelautan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo Prabowo Sugondo mengungkapkan besar kerugian nelayan akibat gelombang besar sekitar Rp 226 juta. Di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Jangkaran, Glagah, Bugel dan TPI Trisik terdapat Perahu Motor Tempel (PMT) sebanyak 9 unit pecah, katir atau penyeimbang PMT patah 16 unit dan alat tangkap yang terseret arus dan tertimbun pasir sekitar 740 pcs.