kulonprogo

Tradisi ‘Nggumbregi’, Kambing Diberi Makan Ketupat

Sabtu, 6 Januari 2018 | 13:14 WIB

KULONPROGO, KRJOGJA.com - Warga Karanggede, Desa Jatimulyo mempunyai kebiasaan memberikan makan ketupat dan tempe kepada kambing dan hewan ternak lain yang dipelihara di rumahnya. Ternyata kambing yang biasa memakan dedaunan dan rerumputan juga melahap menu yang biasa dimakan manusia. Ketupat dan tempe diberikan satu tahun sekali sehabis panen, seperti pada upacara adat Nggumbregi di lapangan Pedukuhan Karanggede, Jumat (05/01/2017).

Suguhan tamu undangan dan warga yang hadir pada acara tersebut juga ketupat dan tempe, seperti yang dimakan kambing. Darmo Wiyono (77) dan Kasmo (50), keduanya warga Pedukuhan Karanggede mengungkapkan upacara adat Nggumbregi dilaksanakan setiap tahun sekali sehabis panen. Salah satu kambing yang dipelihara dibawa ke lokasi upacara.

Sebelum upacara adat berlangsung, warga menyiapkan hewan ternak yang dipelihara di rumah dengan dimandikan, diberikan makan cukup dan kandang dibersihkan. Sedangkan ibu rumah tangga memasak ketupat dan tempe yang akan dibawa ke lokasi upacara adat.

“Setelah didoakan bersama, kambing yang dibawa ke tempat upacara diberikan makan ketupat dan tempe. Termasuk ternak yang di rumah juga diberikan makanan sama meskipun hanya sedikit,” ujar Darmo Wiyono.

Kasmo menjelaskan tradisi Nggumbregi sudah ada sejak para pendahulu di Pedukuhan Karanggede yang dilestarikan sampai sekarang. “Melalui upacara ini ada pengharapan hewan ternak bisa nak permanak atau berkembang biak bertambah banyak,” tuturnya.

Upacara adat Nggumbregi dimeriahkan dengan pementasan kesenian jatilan. Tradisi yang diselenggarakan warga dihadiri Asisten Sekretaris (Asek) Daerah Pemkab Kulonprogo Arif Sudarmanto, unsur pejabat dari Dinas Kebudayaan (Disbud), Camat Girimulyo Purwono dan Kades Desa Jatimulyo Ki Anom Sucondro.

Ki Anom Sucondro menjelaskan tradisi Nggumbregi sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan, telah memberikan panenan pertanian. Melibatkan hewan ternak karena dalam bercocok tanam tidak lepas dari hewan ternak yang dipelihara di rumah.

“Warga bersyukur kepada Tuhan atas panenan pertanian. Sekaligus sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada hewan ternak yang perannya tidak dapat dilepaskan dalam bercocok tanam,” jelasnya. (Ras)

Halaman:

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB