kulonprogo

Jadi Perhatian, Masih 25,21 Persen Kasus Anemia Remaja Putri

Kamis, 14 September 2017 | 04:12 WIB

WATES, KRJOGJA.com - Di Kabupaten Kulonprogo tahun 2016 kasus Anemia (kurang darah) pada remaja putri masih sebesar 25,21 persen. Sedang cakupan pemberian Tablet Tambah Darah atau Sulfas Ferosus (Fe) pada remaja putri tahun 2016 sudah mencapai 58,45 persen melebihi target nasional pemberian Fe sekitar 15 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo dr H Bambang Haryatno MKes mengungkapkan, awalnya di Kulonprogo memang banyak remaja putri yang terkena anemia. "Berawal dari hasil penelitian Dinas Kesehatan DIY tahun 2012 mengungkapkan sekitar 73,8 persen  kasus anemia terjadi pada remaja putri di Kulonprogo. Maka tahun 2013 mulai dilakukan pemberian Fe. Tahun 2016 dari kejadian anemia 29,95 persen, setelah suplementasi Fe menurun menjadi 25,21 persen," kata Bambang, Selasa (12/09/2017).

Bambang menjelaskan, sasaran untuk pemberian suplementasi Fe memang remaja putri, karena selain agar menjadi sehat dan tidak ngantukan, juga mempersiapkan siswa perempuan sebagai calon ibu yang sehat terbebas dari anemia. Sebab bila ibunya anemia maka bayi yang dilahirkan bisa dengan berat bayi lahir rendah (BBLR).

Menurut Bambang, para remaja putri yang terkena anemia juga sering mengantuk dan prestasinya menurun. Setelah diberikan tablet tambah darah dapat menjadi bersemangat dan bisa berprestasi. Pemberian tablet Fe untuk remaja putri disarankan diminum 1 tablet per minggu selama masa usia subur.

"Kami terus melakukan Kampanye Penanggulangan Anemia pada remaja putri SLTP dan SLTA, dan beberapa waktu pada 25 sekolah. Hal tersebut bertujuan menginformasikan kebijakan penanggulangan anemia dan meningkatkan pengetahuan remaja tentang anemia, penanggulangannya serta memotivasi remaja putri dalam mengkonsumsi Fe," kata Bambang.

Dalam kampanye penanggulangan anemia, Dody Hartanto SPd MPd Ketua Program Study Bimbingan & Konseling Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memberikan motivasi agar meningkatkan konsumsi tablet tambah darah pada remaja.

"Remaja perlu suplementasi rutin Fe, sebab pola makan remaja yang rentan dan berisiko terhadap defisiensi besi akibat gaya hidup remaja. Disamping itu, banyaknya faktor penyebab seperti kecacingan, dan malaria di beberapa daerah endemis, juga tidak diketahuinya kejadian anemia tanpa pemeriksaan laboratorium," tambahnya.(Wid)

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB