kulonprogo

Oknum Guru SMP 1 Kokap Disidang Warga

Jumat, 24 Maret 2017 | 21:51 WIB


KULONPROGO,KRJOGJA.com - Oknum guru SMP Negeri 1 Kokap, Skj disidang warga di Balai Pedukuhan Sengir Desa Kalirejo Kecamatan Kokap, Jumat (24/3/2017). Karena yang bersangkutan diduga melakukan penyebaran berita bohong atau hoax. Selain itu yang bersangkutan juga dikenai sanksi sosial berupa meminta maaf di media massa selama tiga kali berturut-turut setiap Senin serta memberikan bantuan unit lampu penerangan jalan di pedukuhan setempat.

Pertemuan dihadiri puluhan warga serta para tokoh desa, kepala sekolah dan pihak Polsek Kokap. Dalam 'persidangan' warga menuntut pelaku meminta maaf atas kelakuannya  menyebarkan kabar bohong tanpa bukti sehingga menimbulkan keresahan bagi warga. Hasil sidang, warga sepakat tidak meneruskan persoalan tersebut ke ranah hukum. Tapi pelaku harus meminta maaf di media massa dan memberikan bantuan unit lampu penerangan jalan.

Menurut Kepala Desa (Kades) Kalirejo, Lana, kabar bohong yang disebar pelaku telah meresahkan warga. Tidak hanya masyarakat Kalirejo tapi juga kalangan perangkat desa dan warga di perantauan. “Warga Kalirejo di perantauan sangat resah adanya kabar bohong tersebut. Di Sengir hanya ada 84 rumah tapi dalam kabar disebutkan 76 rumah yang terkena bencana. Sehingga mereka khawatir rumah dan keluarganya di sini ikut terkena bencana,” katanya.

Masalah tersebut mencuat ketika Skj mengunggah pesan di grup chatting Whatsapp siswa SMP 1 Kokap, 18 Maret lalu. Pesan berisi kabar di Pedukuhan Sengir terjadi bencana tanah longsor yang mengakibatkan 76 rumah rusak, sembilan orang meninggal dunia, 32 orang luka-luka, 39 orang belum ditemukan dan 247 warga harus mengungsi. Kabar tersebut menyebar sangat cepat sehingga menimbulkan keresahan di kalangan warga Kalirejo. Kabar tersebut juga sempat dikonfirmasikan dalam komunikasi radio Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo dengan komunitas relawan kebencanaan setempat, termasuk oleh para anggota komunitas siaga bencana Kalirejo (Sibejo).

Sehingga warga menelusuri sumber berita tersebut dan mengkonfrontasi Skj. Dalam pengakuannya Skj mendapatkan kabar itu dari temannya bernama Rollis yang disebutnya berdomisili di Kaliagung, Sentolo. Setelah dikonfirmasi, Rollis menyatakan siap datang dalam persidangan warga dan mengklarifikasi kabar tersebut tapi yang bersangkut mangkir.

“Sebelumnya sudah kami musyawarahkan dan hari ini secara resmi dilakukan pertemuan warga dengan fasilitasi dari Polsek. Ini menjadi pengalaman bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam menyebar kabar. Apalagi bila belum bisa dipastikan kebenarannya,” tambah Lana.

Sementara Skj kepada wartawan mengatakan, motivasinya saat membagikan kabar tersebut di grup sekolah hanya untuk mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut. Dengan harapan, apabila kabar itu benar, pihaknya bisa segera memberikan bantuan pada warga. Apalagi, banyak siswanya berasal dari Sengir. Skj mengaku tidak ada niat membuat keresahan di tengah warga dan menyatakan tidak melakukan rekayasa atas pesan tersebut. Karena dirinya hanya mendapatkan pesan itu dari teman.

Halaman:

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB