KULONPROGO (KRjogja.com) - Beras daerah (Rasda) dari Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) di Kabupaten Kulonprogo suplainya ke Bulog Divre Yogyakarta masih rendah. Tahun 2016 dari target sekitar 7.700 ton, baru tercapai 2.634 ton di awal Oktober atau belum ada separohnya. Penyebab lambatnya Gapoktan dalam memenuhi target ke Bulog belum bisa diketahui.
Gapoktan yang aktif mensuplai beras untuk program raskin/rastra meliputi Gapoktan Panca Manunggal, Gapoktan Among Tani, serta Gapoktan Makmur Sejahtera. "Gapoktan yang masuk ke Bulog masih jauh dari target. Kita tidak tahu pasti apa penyebabnya, karena permasalahan ada di pemasok atau Gapoktan yang bersangkutan. Tapi serapan di Kulonprogo dari mitra semuanya mencapai 9.900 ton dari target kita 11.000 ton," kata Kepala Bulog DIY, Miftahul Atha pada rapat koordinasi di aula Dinsosnakertrans Kulonprogo bulan Oktober, Selasa (04/10/2016).
Rapat dihadiri Tim raskin Pemda DIY termasuk Bulog, Kabupaten, Kecamatan dan Kesejahteraan Sosial Kecamata (TKSK). Terhadap evaluasi distribusi raskin alokasi September lalu dijelaskan Kadinas Nakertransos Kabupaten Kulonprogo, Drs Eka Pranyata, secara umum berjalan lancar hanya ada beberapa permasalahan. Seperti kualitas beras di desa Kaliagung Sentolo kekuning-kuningan tapi segera diganti oleh Bulog, dan transportasi yang lambat di Kecamatan Wates.
Distribusi raskin bulan Oktober ini akan diawali kecamatan Pengasih Sentolo (05/10/2016), Girimulyo (06/10/2016), Kalibawang (10/10/2016), Sentolo (11/10/2016), Lendah dan Galur (12/10/2016), Nanggulan dan Samigaluh (13/10/2016), Panjatan (17/10/2016), Kokap (18/10/2016) dan terkahir untuk Temon dan Wates (19/10/2016). (Wid)