Krjogja.com - KULONPROGO - Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti Indrayanti menegaskan, percepatan penurunan angka kematian ibu, penurunan prevalensi stunting dan eliminasi kemiskinan ekstrem merupakan salah satu indikator yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kulonprogo Tahun 2025-2045.
"Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan kolaborasi yang solid dan kuat. Tidak bisa satu masalah diselesaikan oleh satu sektor saja," katanya saat Konsultasi Penyusunan RPJPD Kabupaten Kulonprogo 2025-2045 di Aula Adikarto Kompleks Kantor Bupati setempat, Selasa (19/12/2023).
Forum konsultasi publik RPJPD Kulonprogo 2025-2045 untuk mendapatkan masukkan dan saran dalam upaya penyempurnaan. Selain itu untuk menyamakan persepsi dan memahami berbagai kebijakan pembangunan di level pusat, propinsi dan daerah serta aturan perundangan yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan nasional dan daerah jangka panjang.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat Ir M Aris Nugroho MMA mengungkapkan dari hasil evaluasi pembangunan RPJPD sebelumnya, menunjukkan Kabupaten Kulonprogo berfokus pada upaya penanganan masalah kemiskinan dan kualitas SDM.
“Melihat hasil evaluasi pembangunan dalam RPJPD yang lalu, isu strategis dan tantangan pembangunan dalam penyusunan Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2025-2045 berfokus pada upaya penanganan permasalahan kemiskinan, kualitas dan daya saing SDM, pembangunan infrastruktur dan ketimpangan antarwilayah, kualitas manajemen tata kelola pemerintahan serta pembiayaan pembangunan daerah dan pelayanan publik," ungkap Aris Nugroho. (Rul)