Krjogja.com - KULONPROGO - Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ingin mencetak mahasiswa siap kerja. Karena itu disiapkan mahasiswa yang memiliki kompetensi untuk mengisi lowongan kerja bahkan menciptakan lapangan kerja. Vokasi ini juga merupakan salah satu upaya intervensi di bidang pendidikan untuk menekan pengangguran, termasuk menekan angka kemiskinan di masyarakat.
"Adanya kompetensi maka akan mudah bagi seseorang untuk bisa mendapatkan pekerjaan atau bahkan membuka lapangan kerja. Kondisi ekonomi pun menjadi semakin baik sehingga kemiskinan bisa berkurang. Makanya lewat pendidikan seperti Vokasi ini, lulusan siap kerja bisa diciptakan," ujar Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNY Prof Suyanto PhD di sela-sela Upacara Dies Natalis ke-1 Fakultas Vokasi UNY tahun 2024, di Ruang Sidang Utama Gedung Layanan Akademik Fakultas Vokasi UNY Kampus Kulonprogo, Rabu (03/01/2024). Dies Natalis dihadiri diantaranya Rektor UNY Prof Dr Sumaryanto MKes AIFO.
Dikatakan Dekan Fakultas Vokasi UNY, Prof Dr Komarudin SPd MA terdapat sejumlah capaian yang sudah terealisasi sejak fakultas ini didirikan selama setahun terakhir. Melalui peringatan ini, pihaknya ingin menyampaikan sudah berupaya mengimplementasikan amanah dari UNY.
"Yakni menyiapkan para mahasiswa Vokasi agar memiliki kompetensi yang berkualitas di bidangnya. Ini dilakukan lewat berbagai praktik hingga magang," ujarnya.
Kurikulum Fakultas Vokasi UNY sekitar 70 persennya fokus pada peningkatan kompetensi. Itu yang membedakan lulusan vokasi dengan gelar D4 (Sarjana Terapan) dibandingkan lulusan S1. "Kami ingin menciptakan tenaga vokasional yang kompeten di bidangnya," ucap Komarudin.
Dijelaskan, Vokasi UNY memiliki 14 program studi (prodi) dengan 5 ribu mahasiswa, terdiri sekitar 3.500 mahasiswa berada di Vokasi UNY Wates dan 1.500 lainnya menjalani pendidikan di Vokasi UNY Gunungkidul. "Bukan tidak mungkin jumlah prodi di Fakultas Vokasi UNY akan bertambah. Sebab pihaknya menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan usaha. Karena ciri khas Vokasi adalah harus bisa beradaptasi dengan kebutuhan di masyarakat," imbuhnya. (Wid)