kulonprogo

Dua Nelayan Hilang, Kapal Nelayan Menepi di Pantai Glagah

Kamis, 14 Maret 2024 | 11:45 WIB
Kapal nelayan terdampar hingga ke bibir pantai sebelah barat pemecah ombak wilayah pantai Glagah Temon. (istimewa)

 

Krjogja.com - Jakarta - Dua dari empat nelayan asal Banten dilaporkan hilang saat kapal nelayan yang mereka tumpangi menepi di pantai selatan dermaga Karangwuni Wates, Rabu (13/3) sore. Hingga berita ini diturunkan dua nelayan masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Kasi Humas Polres Kulonprogo AKP Triatmi Noviartuti membenarkan adanya laporan dua nelayan hilang saat kapal yang ditumpangi menepi di selatan dermaga Karangwuni Wates. Bermula dari anggota tim SAR menerima informasi dari masyarakat ada nelayan terdampar di sekitar pemecah ombak sekitar pukul 19.38.

 

Baca Juga: Aisyiyah Berperan Jaga Persatuan Bangsa, Hal Ini yang Dilakukan

Petugas tim SAR bersama masyarakat kemudian merapat ke lokasi nelayan dan kapal terdampar. Sampai di TKP mendapati dua nelayan dalam keadaan lemas dan luka lecet-lecet. Kedua korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Rizki Amalia Temon.

Salah satu anak buah kapal (ABK) yang selamat, Kartani (31) warga Wanasalam Budimulya Malimping Banten kepada petugas mengatakan, ia bersama 3 orang lainnya, yakni Ras Sita (ABK), Anggit (ABK) dan Karbak (tekong) mencari ikan menggunakan kapal Mugi jaya warna oranye milik Defadil.

Baca Juga: Penjualan Mobil Astra Sentuh 79.224 Unit hingga Februari 2024

Mereka berangkat pada Kamis (7/3) pukul 14.00 dari pelabuhan lelang ikan wilayah Banten. Saat berlayar ke tengah dan menebar jaring terjadi angin dan ombak besar yang mengakibatkan jaring putus. Tekong kapal bermanuver berputar-putar hendak mengambil jaring yang terputus. Setelah 2 jam berputar, kapal kehabisan BBM mengakibatkan kapal terombang-ambing mengikuti arus selama kurang lebih 6 hari.

Sampai di selatan dermaga Karangwuni Wates sekitar pukul 16.00 beberapa korban menurunkan jangkar di selatan penikel dengan jarak sekitar 300 m dari bibir pantai. Dua jam kemudian para korban terjun ke laut menggunakan alat pelampung jerigen.

Baca Juga: Jika Kalah Pilpres 2024, Anies Pegang Prinsip Akan Berada di Luar Pemerintahan

"Saat terjun ke laut terjadi ombak besar yang mengakibatkan beberapa korban terbentur cor atau karang pemecah ombak. Dua orang ABK atas nama Kartani dan Ras Sita dapat menyelamatkan diri ke bibir pantai, namun 2 orang lainnya hanyut dan sampai saat ini belum ditemukan," jelasnya.

Pada pukul 20.30 kapal Mugi Jaya kandas hingga ke bibir pantai sebelah barat pemecah ombak wilayah pantai Glagah Temon. Saat ini kapal dalam pantauan dan pengawasan dari tim SAR gabungan. (Dan)

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB