Krjogja.com - Desa Wisata Pagerharjo merupakan desa dengan pemandangan alam yang menawan, berada di kabupaten Kulonprogo desa ini menyuguhkan pemandangan hamparan kebun teh hijau dan juga berbagai macam produk turunan yang di jual dan disajikan di setiap caffe yang ada di sana.
Desa yang berdekatan dengan Zona Otorita Borobudur memiliki banyak potensi namun jika kita melihat secara kasat mata di antara desa-desa penyangga lainnya, desa ini memiliki view dari ketinggian yang menawan seperti Puncak 9 dan Kebun Teh.
Dengan SDM yang cukup melimpah desa ini menciptakan berbagai lapangan pekerjaan melalui sektor pariwisata, seperti pembangunan destinasi wisata Puncak 9 dan Kebun Teh serta fasilitas akomodasi bagi wisatawan yang berkunjung.
Desa tersebut saat ini juga mulai berkolaborasi dengan desa-desa wisata yang ada di sekitarnya seperti Ngargoretno yang memiliki Wisata Buatan Tumpeng Menoreh, Sedayu dan juga Ngargosari melalui Trip wisata mengitari desa - desa dengan menggunakan Jeep.
Melky, pegiat wisata di desa Pagerharjo mengatakan pada saat ini kami sedang berbenah dan berinovasi untuk meningkatkan pelayanan, pemanfaatan teknologi sebagai penunjang kenyamanan wisatawan sedang kami persiapkan.
"Di sini wisatawan bisa melakukan banyak hal. Kami terus berbenah, berinovasi untuk meningkatkan pelayanan dan atraksi untuk pengunjung," ungkapnya dalam bincang bersama Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB), Jumat (14/6/2024).
Sementara satu desa lain Penyangga Zona Otorita yang juga sangat menarik yakni Gerbosari. Terkenal dengan puncak Suroloyo yang memiliki kaitan sejarah panjang Kerajaan Mataram Islam, Gerbosari menyimpan potensi wisata yang beragam mulai dari wisata religi, produk UMKM dan Ekraf.
Wisata religi yang di tawarkan dari Desa Wisata Gerbosari adalah Puncak Suroloyo, Sendang Simbarjoyo, Sendang Kadiwetan dan Kawidodaren yang biasanya setiap satu suro dilaksanakan upacara jamasan pusaka Keraton Yogyakarta.
Kemudian selain wisata religi di gerbosari juga terdapat UMKM berupa produk olahan Jamu yang sudah dipasarkan secara nasional dan peminatnya mulai dari kalangan muda hingga orang tua.
Mul, selaku pemilik produk mengatakan bahwasanya ia tergugah untuk melestarikan jamu yang merupakan warisan leluhur untuk dijaga keberadaanya.
"Saya berangkat dari mengabdi pada Kraton Jogja kemudian tergugah untuk terus membawa budaya Jawa agar anak cucu dapat merasakan kearifan lokal yang ada kususnya di Gerbosari," ungkapnya.
Di sini ada juga produk ekraf dengan brand Japrax 7, yakni berupa kerajinan kayu dan juga alat musik yang dipasarkan hingga manca negara. Brand itu sudah menjangkau pasar Eropa dan Asia.
Japrax, pemilik brand tersebut berharap dengan keberadaan Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) di tenggah masyarakat dapat menjadi penguat dari Desa Gerbosari. Bagaimanapun bagian dari desa sekitar kawasan Badan Pelaksana Otorita Borobudur harus bisa tampil menjadi subjek pariwisata dan pembangunan. (Fxh)