kulonprogo

Dinilai Memiliki Kapasitas Memimpin Kulonprogo, Fatayat Dorong Cucu Pendiri NU Maju Cabup-Cawabup

Selasa, 2 Juli 2024 | 22:35 WIB
Rania Hemy Atika SIP digadang-gadang sebagai balon bupati-wabup. (Asrul Sani)



KRjogja.com - KULONPROGO - Badan Otonom Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) Kulonprogo mendorong Rania Hemy Atika SIP maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kulonprogo 2024 mendatang.

Cucu muasis atau pendiri NU Kulonprogo, KH Suyuti As'ari tersebut dinilai memiliki kapasitas memimpin sehingga ke depan pembangunan wilayah kabupaten ini lebih maju dan kesejahteraan rakyat meningkat.

Selain mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kulonprogo, Rania Hemy Atika, Fatayat juga mendorong tiga tokoh perempuan NU lainnya yakni Akhid Nuryati (Ketua DPRD Kulonprogo), Ibah Mutiah (mantan Ketua KPU) dan anggota KPU Kulonprogo Aris Zurkhasanah didorong maju dalam pilkada.

Ketua Fatayat NU setempat Nofianti menjelaskan, pilkada tinggal beberapa bulan lagi. Tapi hingga saat ini baru Akhid Nuryati mendaftar balon bupati di PDIP. Padahal Fatayat sering mendorong tokoh perempuan maju pilkada. Fatayat sangat mengingingkan keterwakilan perempuan dalam pilkada nanti.

“Hingga saat ini kami melihat keterwakilan perempuan masih minim. Fatayat ingin perempuan-perempuan Kulonprogo maju dalam pilkada 2024. Empat nama tokoh perempuan yang saya sebutkan sesungguhnya layak diusung. Mereka paham peta politik Kulonprogo," jelas Nofianti di sela diskusi terbatas bersama Pengurus IPNU dan IPPNU di Wates, Selasa (2/7).

Rania Hemy Atika putri KH Ridwan Suyuti, istri Plt Ketua DPD Golkar Lilik Syaiful Ahmad SP. "Kami ingin tokoh perempuan yang maju bukan hanya sekadar menggugurkan keterwakilan perempuan. Tapi betul-betul merupakan sosok yang berpotensi besar memenangkan kontestasi pilkada,” ujar Nofianti.

Pihaknya meyakini ketika ada sosok perempuan bersedia maju tentu akan banyak mendapat dukungan dari masyarakat. Apalagi selama ini pemenuhan hak-hak perempuan masih minim. “Kami ingin hak perempuan benar-benar diperhatikan, karena itu harus ada calon bupati-cawabup perempuan,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Ketua IPPNU Kulonprogo, Normala Septiningsih. Sosok perempuan yang jadi pemimpin tentu akan memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan perempuan.

"Emansipasi perempuan harus benar-bernar terwujud. Dengan menempatkan perempuan sebagai pemimpin tentu menjadi dirigen atau mengkoordinir para kepala dinas/ badan hingga kecamatan dan kalurahan," tuturnya.

Rania Hemy Atika mengaku kaget dan tidak pernah menyangka dirinya disebut-sebut pantai menjadi balon bupati-wabup Kulonprogo. "Dorongan adik-adik Fatayat, IPNU dan IPPNU itu benar-benar mengejutkan saya tapi itu merupakan hal baik yang perlu kita sikapi dengan bijak," ujarnya.

"Saya harus minta izin suami dan anak-anak serta mohon restu orang tua dan saudara dulu. Kalau semuanya clear dan ada perintah partai maka kita harus nawaitu. Sesuatu yang diawali dengan niat baik hasilnya juga akan baik. Mohon doanya ya, kalau memang untuk kebaikan semuanya, Bismillah," tutur Rania.

Jika jadi maju dalam pilkada maka hal itu bagian upayanya menutup bias gender. Memi akan memperjuangkan perempuan-perempuan Kulonprogo punya kesempatan sama dengan kaum laki-laki terutama di dunia politik dan pemerintahan. "Sehingga tak ada lagi istilah bias gender," katanya. (Rul)

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB