Krjogja.com - Kulonprogo - Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi menjelaskan, Festival Adat Tradisi merupakan agenda rutin tahunan melibatkan masyarakat di lima kabupaten dan kota di DIY. Para peserta telah melalui tahapan seleksi berjenjang di Kundha Kabudayan DIY, selanjutnya setiap perwakilan kabupaten dan kota ditampilkan dalam festival.
"Mengkreasi supaya penampilan para pelaku memaknai kembali upacara adat sekaligus menggerakkan apresiasi ekonomi masyarakat. Kami berharap festival ini mampu menyuguhkan tontonan dan tuntutan. Karena mengedepankan kekeluargaan, kegotongroyongan, kebudayaan, perlindungan alam, penghormatan terhadap leluhur dan rasa syukur terhadap Tuhan," katanya di sela Festival Upacara Adat 2024, bertema 'Kridha Manunggaling Rasa' di Lapangan SD Negeri 2 Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, DIY, Sabtu (20/7).
Dijelaskan festival sebagai upaya melestarikan berbagai adat tradisi yang selama ini berkembang di tengah masyarakat. Menampilkan lima kontingen perwakilan kabupaten/ kota di DIY yaitu Tingkep Kitri dari Kulonprogo, Laku Jalma dari Kota Yogyakarta, Upacara Adat Baritan Praon Cawan dari Bantul, Upacara Adat Mundhut Tirto Wening Sumurtiban Dusun Kentingan, Sleman dan Upacara Adat Nyadran Sendang Logantung, Gunungkidul.
Baca Juga: DXPO by Danamon di Central Park Mall Hadirkan Berbagai Solusi Keuangan Menyeluruh
Sementara itu Kepala Kundha Kabudayan Kulonprogo, Eko Pranyoto usai mengibaskan bendera menandai dimulainya festival mengatakan, selain dapat melestarikan budaya, festival upacara adat juga bagian membangun DIY, agar lebih sejahtera dan merajut kebersamaan karena banyak warga yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Festival upacara adat juga mendorong seni tradisi berkembang pesat di wilayah DIY.
Sehingga pihaknya menilai sangat tepat Kundha Kabudayan DIY menggelar festival upacara adat menampilkan potensi empat kabupaten satu kota."Potensi ini harus ditangkap demi melestarikan adat budaya. Selain itu melalui event tahunan ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Kita dukung karena mengandung makna mendalam bagi kelestarian budaya khususnya di DIY," tutur Eka Pranyata. (Rul)