Krjogja.com - Kulonprogo - Sebanyak 53 anak yatim piatu mendapat pelatihan keterampilan keliling (tarling) dan santunan dari MAN 2 Kulonprogo, Kamis (25/07/2024). Mereka terdiri dari 31 anak yatim piatu dari panti asuhan dan pondok pesantren di Kulonprogo yang diundang khusus dan 22 anak yatim piatu dari siswa madrasah tersebut.
Kegiatan ini merupakan salah satu inovasi layanan publik kepada masyarakat dan dalam rangka memperingati Muharram 1446 H. Acara dihadiri Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kulonprogo, pengawas madrasah, komite madrasah, para musyrifah (pengawas) pondok pesantren dan panti asuhan.
Kepala Kankemenag Kulonprogo Muhammad Wahib Jamil SAg MPd mengajak untuk saling mendoakan bagi yang mendapat santunan, dan tarling akan sukses dunia dan akhirat. “Terima kasih atas dukungan dari semua pihak semoga semakin meningkat kualitas MAN 2 Kulonprogo,” ungkapnya. Kepada seluruh siswa ia berpesan bahwa untuk bisa sukses perlu perjalanan dari tahap demi tahap yang harus dijalani dengan tanpa meremehkan hal-hal kecil.
Baca Juga: Kolaborasi Strategis SKK Migas, KKKS dan Media, Kunci Keberhasilan Operasi Hulu Migas
Kepala MAN 2 Kulonprogo Hartiningsih MPd menyatakan, bahwa kegiatan ini sukses terselenggara berkat kekompakan seluruh warga madrasah dalam menggalang dana santunan serta keterlibatannya dalam menyiapkan paket santunan, memberikan tarling, muqodaman, hingga pengajian.
"Tujuan tarling adalah melatih keterampilan anak-anak yatim piatu agar mempunyai jiwa entrepreneur dan berjiwa mandiri. Ini juga merupakan salah satu inovasi layanan publik sebagai madrasah berzona integritas,” jelas Hartiningsih sambil menambahkan beberapa waktu yang lalu juga sudah diselenggarakan penandatangan komitmen antikorupsi dan pengendalian gratifikasi yang disaksikan Kakan Kemenag Kulonprogo.
Baca Juga: 50 Desainer Ramaikan Ketep Pass Fashion Show Ecoprint 2024
Pelatihan tarling melibatkan program keterampilan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dan Tata Boga. Di ruang workshop keterampilan mereka diajari membuat macaroni skotel, crepes, dan es jelly anggur, didampingi guru dan siswa keterampilan yang ditunjuk. Seluruh peserta antusias mengikuti pelatihan dari mulai menyiapkan bahan, mengadon, memasak, hingga penyajian. (Wid)