kulonprogo

Kawasan Geosite Kulonprogo Diusulkan Jadi Geopark Nasional

Jumat, 26 Juli 2024 | 20:55 WIB
Lokasi eks Pusat Aktivasi Pertambangan Mangan Kliripan - Karangsari yang diusulkan menjadi Geopark Nasional. (Asrul Sani)

KRjogja.com - KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berkomitmen penuh mendukung upaya yang dilakukan dalam pengusulan kawasan warisan geologi (geosite) pembentuk kawasan Geopark Jogja yang ada di Kulonprogo sebagai Geopark Nasional.

Kawasan Geopark Jogja yang lima di antaranya berada di Kulonprogo menjadi salah satu inisiatif yang sangat didukung dan terus diperjuangkan.

"Kami terus berupaya mewujudkan pengelolaan kawasan Geopark Jogja segmen Kabupaten Kulonprogo yang berkelanjutan melalui pemenuhan terhadap tiga pilar utama yaitu upaya pelestarian, pengembangan penelitian dan pendidikan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Pj.

Bupati Kulonprogo, Srie Nurkyatsiwi saat menerima Tim Verifikasi Geopark Nasional Kementerian ESDM RI di Taman Budaya Kulonprogo (TBK), Kalurahan/ Kapanewon Pengasih, Kulonprogo, DIY, kemarin.

Dijelaskan, penetapan Geopark Jogja segmen Kabupaten Kulonprogo sebagai Geopark Nasional juga telah sesuai arah Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Kulonprogo 2025 – 2045 yang menjadikan Kawasan Perbukitan Menoreh sebagai Kawasan Pariwisata Berkelanjutan.

"Dengan ditetapkannya Geopark Jogja segmen Kulonprogo sebagai Geopark Nasional juga akan mendukung program strategis Kabupaten Kulonprogo yaitu pengembangan Kawasan Aerotropolis sekitar Bandara Internasional Yogyakarta," tutur Siwi.

Kawasan Geosite Mangan Kliripan – Karangsari sudah masuk bagian rencana pengembangan kawasan Smart Tourism Mountain Side. Setelah berhasil ditetapkan jadi Geopark Nasional akan diusulkan jadi Geopark bertaraf Internasional melalui penetapan Unesco Global Geopark (UGGP).

"Kami yakin penetapan tersebut akan memberi dampak signifikan bagi pengembangan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," jelas Siwi.

Wakil Ketua Forum Geoheritage Kulonprogo Bambang Tri Budi Harsono berharap melalui verifikasi Geopark Jogja memenuhi semua kriteria yang ditetapkan dan mendapat pengakuan luas baik tingkat nasional maupun internasional.

"Hal ini akan berdampak positif bagi pengembangan pariwisata, ekonomi dan pelestarian lingkungan di Kulonprogo," tutur Bambang.

Dalam mensinergikan arah perencanaan dan pengelolaan kawasan Geopark Jogja segmen Kulonprogo, pemkab juga telah membentuk Forum Geoheritage dan Pengelola
Situs Warisan Geologi pada Kawasan Geopark Jogja Segmen Kabupaten Kulonprogo Periode 2024 – 2026.

"Selain itu, pemerintah kabupaten juga berupaya mendorong pengelolaan Geosite melalui pengembangan Geowisata berbasis pemberdayaan masyarakat sehingga diharapkan mampu menjadi ungkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Geosite. Pembangunan infrastruktur dan amenitas pendukung kawasan juga terus diupayakan bersama oleh seluruh stakeholder," terangnya.

Kelima geosite yang ada di Kulonprogo, Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil Suroloyo, Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari, Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang, Goa Kiskendo dan Mangan Kliripan – Karangsari. Selain itu terdapat satu Situs Keanekaragaman Hayati (Biodiversity Site) Suaka Marga Satwa Sermo. (Rul)-

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB