kulonprogo

Lepas Burung Hantu dan Tanam 1.000 Pohon, SMAN 1 Sedayu Dukung Pertanian Organik

Kamis, 1 Agustus 2024 | 20:10 WIB
Seremoni penyerahan burung hantu menandai peringatan HUT ke-59 SMAN 1 Sedayu. (M Nur Hasan)


Krjogja.com - BANTUL - Peduli lingkungan dan keberlanjutan menjadi fokus perhatian SMA Negeri 1 Sedayu, Bantul saat ini, sejalan dengan Program Sekolah Adiwiyata Nasional menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri. Dalam rangkaian HUT ke-59 yang jatuh pada 1 Agustus 2024 dengan tema Perkuat Kolaborasi, Percepat Prestasi kali ini pun kegiatannya lebih banyak terkait lingkungan, seperti penyerahan dan pelepasan sepasang burung hantu (Tyto alba) untuk mendukung pertanian organik, penanaman 1.000 bibit pohon, dan sebagainya.

"Meningkatkan kepedulian lingkungan dengan menjaga kebersihan, meminimalisasi sampah, mengurangi penggunaan plastik, memperbanyak penanaman pohon, mengatasi hama tikus dengan burung hantu, menghindari penggunaan zat-zat kimia dalam makanan dan jajanan di lingkungan sekolah, merupakan contoh-contoh implementasi nyata kami sebagai Sekolah Adiwiyata," ujar Kepala SMAN 1 Sedayu Suwarsono SPd MSc MA, usai Apel HUT ke-59 SMAN 1 Sedayu di halaman sekolah, Kamis (1/8/2024).

Apel HUT diikuti seluruh warga sekolah, ditandai pemotongan tumpeng oleh Wakil Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Bantul/Pengawas SMA Dra Ririn Kuswarini MPd yang kemudian diserahkan kepada Kepala SMAN 1 Sedayu, serta pelepasan balon berhadiah. Diserahkan pula bibit tanaman secara simbolis dari Kepala SMAN 1 Sedayu kepada Lurah Argomulyo Bambang Sarwono SSi Apt dan burung hantu serta rumah burung hantu (rubuhan) kepada Kepala Dukuh Karanglo Giarto dan Dukuh Panggang Wahyu Joko Triyono.

Baca Juga: Hadirkan 'ComboFit Jamsostek' di Aplikasi My Telkomsel, BPJS Ketenagakerjaan Permudah Pekerja Informal Daftarkan Diri

Menurut Waka Humas Martini SPd MHum, diselenggarakan pula ramah tamah dan seminar menghadirkan narasumber Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Prof Ir Anton Yudhana ST MT PhD, diikuti guru, karyawan aktif maupun purnabhakti, rekanan, Komite Sekolah, dan alumni secara offline dan online.

Suwarsono menyampaikan, gerakan penanaman 1.000 pohon melibatkan seluruh warga sekolah baik siswa, guru, maupun karyawan. Mereka membawa berbagai jenis tanaman buah-buahan dan pohon perindang, yang selanjutnya diserahkan kepada masyarakat untuk penghijauan lingkungan sekitar.

"Kami sangat mengapresiasi dan menyambut positif gerakan peduli lingkungan yang dilakukan SMAN 1 Sedayu ini. Selain menghijaukan lingkungan sekolah juga lingkungan masyarakat sekitarnya. Diharapkan hal itu dapat mendukung terciptanya lingkungan yang hijau, sejuk, nyaman sehingga mendukung iklim kondusif untuk kegiatan pembelajaran, yang pada akhirnya mampu mendorong peningkatan prestasi siswa," ujar Bambang Sarwono yang juga alumnus SMAN 1 Sedayu saat masih bernama SMAN Argomulyo di tahun 1989.

Ririn Kuswarini menambahkan, selain sesuai dengan logo sekolah, burung hantu juga menjadi salah satu pendukung program pertanian organik di Kapanewon Sedayu. Untuk itu, pihak sekolah berupaya turut berkontribusi terhadap pengembangan pertanian organik tersebut melalui penyerahan dan pelepasan sepasang burung hantu Tyto alba berikut rumahnya. Harapannya, keberadaan burung hantu ini dapat ikut mengatasi serangan hama tikus di lahan pertanian secara organik. "Kebetulan pula di Kalurahan Argomulyo juga sudah berdiri klinik rehabilitasi burung hantu. Jadi kegiatan sekolah, masyarakat dan kalurahan sudah nyambung," ujarnya.

Suwarsono menyampaikan, dalam rangka menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri, SMAN 1 Sedayu terus mengembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Termasuk dengan dua sekolah binaan yakni SMA Dharma Amiluhur Sedayu dan MTsN 1 Bantul. "Menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri, kami berusaha untuk mewujudkan kemandirian dalam berbagai bidang termasuk dalam mengatasi masalah sampah di sekolah. Kepada seluruh warga sekolah ditanamkan budaya bersih, kurangi sampah, tidak menggunakan bungkus plastik, ciptakan kantin sehat tanpa penggunaan bahan-bahan kimia, dan sebagainya. Mimpi kami, sekolah ini nantinya bisa menjadi ASEAN Green School atau ASEAN Eco School," ucap Suwarsono. (San)

 

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB