KRjogja.com, KULONPROGO - Gerakan membangun dengan semangat gotong royong (Gerbang Segoro) merupakan konsep inovasi dalam upaya pengembangan usaha di sektor kelautan dan perikanan, berbasis pemberdayaan masyarakat.
Artinya melibatkan peran aktif dari masyarakat yang dilaksanakan mulai dari hulu, hingga hilir secara terintegrasi.Di sektor hulu, sektor budidaya, dipadukan dengan sektor pengolahan.
Ir Trenggono Trimulyo MT Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulonprogo menyatakan itu saat Lomba Gerbang Segoro kategori Kelompok Pengolah dan Pemasaran (Poklahsar). Lomba akan digelar 12 putaran, yang dimulai pertama di Poklahsar "Keluarga Sakinah" di Pedukuhan Pantog Kulon Kalurahan Banjaroyo Kapanewon Kalibawang, Kamis (01/08/2024).
Tim juri diantaranya dari Tim Penggerak PKK, PWK, serta Perkumpulan Jasa Boga, dan yang akan dinilai adalah inovasi olahan ikan, kelembagaan, serta pemberdayaan ekonomi. Kemudian Lomba Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) pada September, serta Oktober Lomba Jaga Kaliku.
"Gerbang Segoro ini juga sebagai upaya mendukung Pemkab Kulonprogo dalam menurunkan angka kemiskinan yang saat ini masih berkisar 15,8 persen. Harapannya, setiap tahun, kemiskinan ini bisa berkurang sekitar 2 persen. Ini merupakan tugas yang tidak mudah," ujar Trenggono.
Di jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan, lanjut Trenggono, dengan program Gerbang Segoro sebagai upaya untuk menurunkan kemiskinan. Juga angka stunting, berdasarkan data Dinas Kesehatan masih tinggi mencapai 9,5 persen. Ini harapannya pada tahun 2030, angka stunting harus zero atau nol.
Sehingga melalui Gerbang Segoro diharapkan nanti bisa memberikan dukungan yang riil untuk menurunkan angka stunting. "Kami juga berupaya untuk meningkatkan konsumsi ikan, sehingga melalui semangat gotong royong dengan katagori Poklahsar ada inovasi-inovasi mengolah ikan. Selanjutnya, anak-anak mencintai inovasi dari produk ikan yang dicintai anak-anak," ujarnya. (Wid)