KRJogja.com - KULONPROGO - Pengawasan terhadap berbagai tahapan dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Kulonprogo terus dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat. Salah satu elemen yang turut dilibatkan dalam skema pengawasan partisipatif adalah para pemilih pemula
"Mereka merupakan warga yang baru berumur 17 tahun dan kebanyakan masih berstatus pelajar. Penting bagi para pemilih pemula untuk terlibat dalam pengawasan partisipatif di Pilkada 2024.
Sebab lewat upaya itu mereka juga bisa mengetahui seluruh proses dari pelaksanaannya. Minimal para pemilih pemula ini mengetahui dasar-dasar dari semua tahapan Pilkada 2024," ujar Anggota Bawaslu Kulonprogo, Djoko Dwiyogo, kemarin.
Djoko menilai pemilih pemula masuk dalam potensi kerawanan Pilkada. Sebab ada kemungkinan hak pilih mereka tidak digunakan bahkan tidak diakomodir dengan baik saat pemungutan suara.
Karena itu Bawaslu Kulonprogo memastikan hak pilih para pemilih pemula ini tetap digunakan. Salah satunya dengan menyisir para pelajar yang akan menggunakan hak pilihnya di Pilkada 2024. "Kami berkoordinasi dengan KPU Kulonprogo untuk memastikan hak pilih para pemilih pemula tetap terakomodir," ucapnya.
Sementara Aris Zurkhasanah Anggota KPU Kulonprogo Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, memperkirakan jumlah pemilih pemula di Pilkada 2024 akan meningkat.
Terutama dibandingkan Pemilu 2024. Pada Pemilu 2024 lalu terdapat 46.561 pemilih pemula dari total 345.308 pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Porsinya mencapai 13,49 persen dari DPT. Pihaknya menggencarkan sosialisasi ke sekolah-supaya pemilih pemula menggunakan hak pilihnya di Pilkada 2024 bulan November. (Wid)