KRjogja.com - KULONPROGO - Puluhan warga lima kalurahan dari tiga Kapanewon yaitu Panjatan, Lendah dan Sentolo mengeluhkan kerusakan jalan cukup parah. Padahal ruas jalan tersebut menjadi akses utama warga ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo.
"Audiensi diperlukan agar dampak dari polemik jalan rusak di wilayah kami tidak berkepanjangan. Kami kumpulkan warga dari lima kalurahan untuk membahasnya dengan perwakilan Pemkab Kulonprogo," kata Lurah Krembangan, Samiran di Balai Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, DIY, Kamis (8/8).
Warga lima kalurahan dimaksud yakni Krembangan, Gotakan dan Cerme Kapanewon Panjatan. Kalurahan Bumirejo Kapanewon Lendah dan Kalurahan Demangrejo Kapanewon Sentolo. Adapun bagian jalan yang rusak parah panjanganya mencapai tiga kilometer (km).
Kerusakan jalan yang dikeluhkan warga memang tergolong cukup parah hingga membuat kendaraan harus mengurangi kecepatan hingga batas minimum. Warga sekitar juga memasang berbagai spanduk peringatan hingga protes di sepanjang jalan rusak tersebut.
"Sudah sekitar 10 tahun kondisi jalannya rusak parah dan kami sudah mengupayakan berbagai cara agar ada perbaikan. Tapi belum membuahkan hasil. Kami berharap pertemuan audiensi menjadi langkah terbaik agar ada sentuhan perbaikan pada jalan tersebut," ungkapnya.
Prihatin atas kerusakan jalan tersebut sampai 10 tahun tak ada perbakan, warga pun patungan mengumpulkan dana untuk melakukan perbaikan secara mandiri. "Gagasan memperbaiki jalan secara mandiri muncul di 2021 lalu. Kami mengajukan proposal ke warga agar iuran secara sukarela untuk memperbaiki jalan," ungkap Agus Riyanto, warga Kalurahan Krembangan.
Dalam audiensi, Pemkab Kulonprogo yang diwakili pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) mengatakan perbaikan jalan tersebut akan menjadi prioritas di 2025 nanti. "Hasil audiensi akan kami sampaikan ke warga agar permasalahannya segera berakhir," kata Samiran.
Sementara itu Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Bappeda setempat, Eko Susanto mengakui minimnya anggaran jadi kendala upaya perbaikan jalan tersebut. Apalagi dana yang dibutuhkan untuk perbaikannya mencapai Rp 15 miliar.
Perbaikan ruas jalan kabupaten penghubung lima kalurahan itu sudah jadi prioritas perbaikan pada 2025. Nanti akan ada dukungan pembiayaan dari Dana Alokasi Khusus (DAK). "Perbaikan jalan tersebut sudah jadi prioritas pertama dari DAK 2025," jelas Eko.
Salah satu dari tiga ruas jalan yang rusak tersebut ungkapnya sudah mendapat dukungan dari Dana Inpres (Instruksi Presiden) Jalan Daerah. Sedangkan dua ruas sisanya akan diperbaiki dengan biaya DAK. (Rul)-