kulonprogo

Kemarau Panjang, Kulonprogo Siaga Kekeringan

Senin, 19 Agustus 2024 | 21:15 WIB
Krisis air bersih, warga Pedukuhan Tangkisan 2, Kalurahan Hargomulyo, Kokap, Kulonprogo mengambil air sumur di sungai yang kering. (Asrul S)


KRjogja.com - KULONPROGO - Kepala Pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Taufik Prihadi menjelskan, kondisi kekeringan di wilayah Kulonprogo sudah masuk tahap siaga. Sejumlah wilayah di kabupaten ini juga telah mengajukan permohonan bantuan air bersih di antaranya Kapanewon Samigaluh, Kokap dan Girimulyo.

"Hingga saat ini ada permohonan dari Samigaluh, Kokap dan Girimulyo. Rata-rata daerah itu pakai sumur dangkal, tapi karena kondisi kering maka debitnya berkurang. Sehingga mau tidak mau karena jaringan PDAM dan Pamsimas jauh maka mereka mohon droping," katanya, Senin (19/8/2024).

Untuk memenuhi permintaan warga tersebut, pihaknya telah menyiapkan armada untuk mensuplai air bersih. Prosesnya, warga melapor ke pemerintah kalurahan setempat untuk selanjutnya dilimpahkan ke BPBD untuk ditindaklanjuti. "Kita memastikan ketersediaan apabila kondisi darurat masyarakat butuh droping. Nanti masyarakat koordinasi Kalurahan, lalu sampaikan ke kita," ujar Taufik.

Baca Juga: Rahasia Trading Dengan Strategi Support Resistance

Selain itu, BPBD juga sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk memetakan wilayah rawan terdampak kekeringan di Kulonprogo. Hasil pemetaan berupa rekomendasi bagi pemangku kebijakan setempat sebagai dasar menentukan keputusan terkait langkah yang akan ditempuh.

"Sudah dua minggu ini kami ke lapangan, ke daerah-daerah yang terdampak kekeringan. Hasilnya nanti bentuk rekomendasi bagi pengambil kebijakan sehingga ada langkah sama kebijakan program di masing-masing itu andaikan mau melakukan penanganan," jelasnya.

Saat ini yang mengalami krisis air bersih, warga masyarakat di Pedukuhan Tangkisan 2 Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kulonprogo, DIY. Untuk mendapatkan air bersih warga setempat terpaksa mengambil air sumur yang ada di sungai kering. Sumur-sumur tersebut sudah ada sejak lama. Ketika musim penghujan sumur-sumur itu tertutp air sungai, tapi begitu musim kemarau dan air sungai mengering maka sumur-sumur sebagai cadangan bagi warga untuk mendapat air bersih, mulai nampak dan airnya dimanfaatkan warga sekitar.

Baca Juga: Analisis Potensi Desa Korowelanganyar, Mahasiswa UAA Siapkan Program Unggulan Cegah Stunting

Secara terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo, Triyono MSi mengimbau masyarakat yang mulai terdampak kekeringan untuk segera melapor ke pemerintah setempat. Laporan diperlukan sebagai dasar Pemkab Kulonprogo membuat Surat Keputusan Bupati tentang Darurat Kekeringan. Dengan SK tersebut, pemkab bisa mengakses anggaran dari Biaya Tak Terduga (BTT) untuk dialokasikan penanganan krisis air bersih.

"Intinya kalau memang ada warga merasa terdampak kekeringan, silahkan menyampaikan informasi itu ke pemkab, nanti segera kita buatkan SK Darurat Bencana Kekeringan. Itu sebagai salah satu syarat mencairkan BTT. Sebab kalau kita belum menetapkan kondisi darurat di Kulonprogo, kita belum bisa mencairkan BTT," tutur Triyono.(Rul)

 

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB