KRJogja.com - KULONPROGO - SMAN I Temon (Stesa) bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja ( UPT BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo meluncurkan program "Stesa Berkarya". Ini dalam upaya memberikan keterampilan yang relevan dan aplikatif bagi siswa kelas XII agar dapat bersaing di pasar kerja atau melanjutkan pendidikan.
Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dilakukan Kepala SMA N I Temon Dra Lestari Asih Partiwi dan Kepala BLK Kulonprogo Adika Galih Sitasari dengan disaksikan Kepala Disnakertrans Bambang Sutrisno SSos MSi, Balai Dikmen, dan Komite Sekolah, Senin (26/08/2024), di aula sekolah setempat.
Kepala SMA N I Temon Lestari Asih Partiwi menyatakan, Stesa Berkarya ini dilatarbelakangi di SMA N 1 Temon 40 persen lulusan tidak mampu melanjutkan ke perguruan tinggi, karena kendala biaya dan kebutuhan untuk membantu ekonomi keluarga. Kondisi ini mendorong sekolah untuk memberikan solusi berupa pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan peluang kerja bagi lulusan.
"Program ini dimulai tahun ajaran 2024/2025 untuk kelas 10 fokus pada seni dan budaya, kelas 11 sains, dan yang berkaitan dengan BLK adalah khusus kelas 12 yakni keterampilan. Ada 4 keterampilan yang dituju dalam kerja sama itu, yakni desain grafis, barista, tata boga (kue/roti), TIK Office," ungkap Lestari sambil menambahkan bahwa masa kontrak dengan BLK berlaku 3 tahun.
Kepala Dinas Nakertrans Bambang Sutrisno maupun Kepala BLK Adika Galih Sitasari mengapresisasi langkah strategis SMAN 1 Temon yang kerja sama pelatihan dengan UPT BLK Disnakertrans dalam dalam rangka menyiapkan calon lulusannya. "Kami harap tanda tangan MoA tersebut ditindaklanjuti dengan pelaksanaan pelatihan yang berbasis kebutuhan pasar kerja (dudika= dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja) serta kompetensi pencaker," ujarnya.
Selain itu, lanjut Bambang, dapat mewujudkan Tenaga Kerja Tangguh, Kompeten dan Berkarakter (Tombak), sehingga lowongan pekerjaan dari perusahaan yang tiap tahunnya rata-rata 8.000-an lowongan kerja dapat diisi oleh pencaker Kulonprogo. "Tahun 2023 jumlah pelamar hanya 4.000-an dan yang diterima sekitar 3.000-an, ini sekaligus mengurangi pengangguran," pungkas Bambang Sutrisno. (Wid)