kulonprogo

Penyakit JE Menyerang Otak, Dinkes Canangkan Introduksi Imunisasi JE

Selasa, 3 September 2024 | 18:45 WIB
Salah satu siswa SMP sedang diimunisasi anti virus JE. Asrul Sani


KRjogja.com, KULONPROGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabuapten Kulonprogo melakukan pencanangan introduksi imunisasi Japanese Encephalitis di SMP N 1 Pengasih, Selasa (3/9/2024).

Langkah tersebut sebagai upaya mencegah dan mengantisipasi penyakit radang otak akibat virus Japanese Encephalitis (JE).

Kepala Dinkes setempat dr Sri Budi Utami menegaskan, pentingnya imunisasi JE, mengingat dampak risiko yang cukup besar bagi pertumbuhan anak-anak, kelumpuhan dan angka kematian cukup tinggi. "Kita betul-betul berusaha melindungi anak-anak Kulonprogo ini dengan imunisasi JE," katanya.

Pencanangan ungkapnya merupakan kesempatan yang sangat baik untuk diikuti, mengingat paket imunisasi JE masih cukup mahal. Selanjutnya program ini akan dilaksanakan 3 September - 31 Oktober 2024 oleh semua puskesmas di seluruh Kulonprogo dengan estimasi sasaran 81 ribu anak.

"Ada waktu dua bulan untuk menyelesaikan, rangkaiannya cukup banyak dan  tidak bisa diwakilkan ke orang lain, karena ini suntik, kami berhitung dengan jumlah dari tenaga kesehatan," jelas dr Sri Budi.

Pihaknya menargetkan 95 persen sesuai target nasional. Dengan waktu yang panjang sekaligus melalui monitoring dan sweeping, imunisasi di Kulonprogo dapat mencapai angka 100 persen.

"Mengingat penyebaran penyakit ini dari nyamuk sehingga bisa mengenai siapa saja maka diharapkan masyarakat dapat ikut mensukseskan dan soal keamanan vaksin ini aman dan halal," ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo, Triyono MSi mengatakan, mengingat dampak buruk yang ditimbulkan virus tersebut maka diperlukan intervensi dan percepatan dalam penanggulangan JE di kabupaten ini.

"Vaksin JE menjadi sangat urgent dan penting, karena penyakit JE sangat ngeri menyerang otak, sehingga kalau sampai terserang saya membayangkan masa depan anak-anak kurang baik," tegas Triyono.

Intervensi merupakan bagian dari program imunisasi di daerah yang  endemisitis tinggi. DIY merupakan provinsi ketiga yang melaksanakan introduksi imunisasi JE setelah Bali dan Kalimantan Barat.

Upaya pengendalian JE dimulai dengan pemberian imunisasi tambahan massal pada kelompok anak usia 9 bulan sampai 15 tahun, dilanjutkan pemberian satu dosis imunisasi JE pada anak usia 10 bulan dalam jadwal imunisasi rutin. Diberikan secara injeksi, di lengan atau di bagian paha. (Rul)

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB