kulonprogo

Pemerintah Gelontorkan Rp 71 Triliun, Makan Bergizi Gratis Harus Menjangkau Seluruh Pelosok

Senin, 16 Desember 2024 | 19:50 WIB
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menuliskan kesan dan pesan saat meninjau uji coba Program Makan Bergizi Gratis di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Karangsewu, Galur, Kulonprogo, Senin (16/12). (Asrul Sani)

KRJogja.com - KULONPROGO - Sejak 28 tahun reformasi, Indonesia tertinggal dalam hal swasembada pangan. Sehingga kemandirian pangan sangat penting. Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto sesungguhnya untuk mencapai Indonesia mandiri di bidang pangan.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan saat meninjau uji coba Program Makan Bergizi Gratis di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kalurahan Karangsewu, Kapanewon Galur, Kulonprogo, DIY, Senin (16/12).

Baca Juga: Jelang Hadapi PSIS, Bek PSS Percaya Suporter Mendoakan dan Mendukung dari Rumah

"Kita hampir melupakan urusan pangan selama 28 tahun setelah reformasi. Dua tahun pertama reformasi, Pak Habibi sukses tapi laporannya ditolak saat itu sehingga tidak meneruskan. Lanjut ke Gus Dur, Ibu Megawati konsolidasi demokrasi masih ribut. Agak landai di zaman Pak SBY, tapi 10 tahun masih proses demokrasi," kata Zulkifli.

Adapun, selama 10 tahun Presiden Joko Widodo menjabat, pemerintahannya fokus pembangunan infrastruktur. Sehingga swasembada pangan atau kedaulatan pangan di Indonesia agak terlewatkan. Berbeda dengan era pemerintahan Suharto.

"Peninggalan Pak Harto begitu kuat mengenai irigasi, sawah, pupuk, bulog sehingga kita masih bisa bertahan, tapi sudah mulai berkurang. Alhamdulillah saat ini Presiden Prabowo dimana-mana mencanangkan, kita harus swasembada pangan, yang semula 2028 maju 2027," tuturnya.

Baca Juga: Peringati HKSN, LKS Dwi Karya Babadan Bantul Bagikan 2.500 Bibit Pohon Kepada Masyarakat

Kalau bisa mewujudkan kemandirian pangan maka Indonesia tidak tergantung negara manapun. Bahkan swasembada pangan dapat menjangkau hingga provinsi dan seluruh kabupaten/ kota. Dengan terwujudnya swasembada pangan tentu akan berdampak pada keterpenuhan gizi sesuai program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

"Kita ingin anak-anak sehat, cerdas dan kuat badannya. Sehingga, kita bisa setara menjadi negara maju apalagi sebentar lagi 100 tahun kita merdeka. Makanan penting untuk anak-anak. Program Makan Bergizi Gratis akan membentuk generasi muda lebih sehat dan cerdas. Sebab asupan gizi mereka bisa tercukupi dengan dukungan program tersebut," jelasnya.

Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan berharap uji coba Program Makan Bergizi Gratis di SD Muhammadiyah I Wonopeti mendapat respon positif dari Badan Gizi Nasional yang menangani Program Makan Bergizi Gratis. "Harapannya ke depan langkah serupa bisa dilakukan di seluruh Indonesia," harap Zulhas.

Diungkapkan, pemerintah telah mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) sebesar Rp 71 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis yang rencananya dimulai 2025 mendatang.

"Kita tahun depan makan bergizi gratis Rp 71 Triliun dianggarkan Rp 10 ribu, tentu belum cukup sesuai apa yang kita harapkan. Kalau semuanya, diperkirakan Rp 400-an Triliun tapi APBN kita baru mampu Rp 71 Triliun," ungkapnya.

Sehingga anggaran Rp 71 T tersebut harus dioptimalkan dan bisa menjangkau sebanyak mungkin anak mendapatkan program makanan bergizi gratis. (Rul)

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB