KRjogja.com - KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), perlu memetakan potensi wisata dan segera membangunnya agar mampu mendongkrak kunjungan wisatawan sehingga meningkatkan perputaran uang di wilayah kabupaten ini.
Pernyataan tersebut disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Ahmad Syauqi Suratno saat menjadi pembicara Sarasehan Penggiat Pariwisata Kulonprogo di Terras Kota, Wates, Kulonprogo, Selasa (17/12/2024).
Ahmad Syauqi juga menyarankan masyarakat dan pelaku wisata menjadikan pariwisata sebagai jiwa dalam mencapai tujuan pembangunan. "Semua pemangku kepentingan hendaknya segera konsolidasikan potensi wisata di Kulonprogo," katanya.
Baca Juga: FSBKN dari 58 Kerajaan Berlangsung Lancar, Gusti Moeng Berterima Kasih Kepada Puspo Wardoyo
Pihaknya juga minta Pemkab Kulonprogo mengenali potensi-potensi destinasi wisata yang akan menjadi fokus pengembangan, baik destinasi alam maupun destinasi pengembangan.
"Saya melihat di Kulonprogo ada eco tourism yang bisa dikembangkan dan beberapa tourism lain juga bisa dikembangkan," jelasnya.
Lebih lanjut Ahmad Syauqi mengatakan, infrastruktur mulai fisik hingga nonfisik segera dibenahi. Infrastruktur fisik pengoptimalan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Sedangkan infrastruktur nonfisik seperti teknologi informasi harus diperbaharui, promosi dan produksi destinasi.
"Prinsipnya semua harus diperbaharui," tegasnya.
Baca Juga: Kronologi Parjono Terperosok Gorong-Gorong di Jalan Wates, Ditemukan Meninggal Dunia
Ketua Badan Promosi Wisata KulonProgo, Ridho Sinto Mardaris berharap sarasehan Penggiat Pariwisata Kulonprogo bisa mempererat komunikasi penggiat pariwisata dan dunia usaha. "Sehingga pariwisata Kulonprogo ke depan semakin maju dan pereknomian di kawasan destinasi wisata berkembang pesat," ujarnya.
Ridho menilai komunikasi penggiat pariwisata selama ini sangat minim dan bekerja secara individu. "Kami dari Badan Promosi Wisata Kulonprogo berupaya menjembatani pengusaha perhotelan, penyedia jasa transportasi dan pengelola destinasi wisata untuk menjalin komunikasi," pungkasnya. (Rul)