KRJogja.com, KULONPROGO - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo, DIY pada Minggu (22/12) malam sekitar pukul 19.00 telah menimbulkan bencana tanah langsor di Pedukuhan Clapar 2, Kalurahan Hargowilis, Kabupaten Kulonprogo.
Meski tidak menimbulkan korban nyawa dan harta benda warga, tapi material longsor telah menimbulkan kerusakan jaringan pipa air minum milik Perumda Air Minum Tirta Binangun.
Akibatnya, pelayanan air minum di wilayah Pedukuhan Clapar, Kalibiru, Soropati, Teganing I, II dan III, Segajih, Nganti, Menguri dan Sungapan II serta Pedukuhan Tegiri dan sekitarnya, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo mengalami gangguan dan tidak mengalir.
"Kami mohon maaf, dalam beberapa hari ini, pelayanan air minum khususnya di wilayah Kapanewon Kokap mengalami gangguan. Bahkan tidak bisa mengalir. Hal tersebut lebih disebabkan akibat tanah longsor yang menimpa jalur pipa air," kata Direktur Perumda PDAM Tirta Binangun, Jumantoro SE, Senin (23/12).
Pihaknya sedang mengupayakan, mengatasi masalah tersebut dengan cara membersihkan material tanah longsor kemudian melakukan penyambungan kembali jaringan yang terganggu. "Ada pun panjang pipa air yang terdampak tanah longsor mencapai 60 meter dengan diameter 6 inchi. Saat ini kami sedang mengupayakan normalisasi jaringan," ujarnya.
Mengingat pipa air yang terdampak tanah longsor cukup panjang, maka pihaknya butuh waktu menormalisasi jaringan. Apalagi lokasi tidak bisa dijangkau kendaraan roda empat.
"Kami butuh waktu mengatasi jaringan yang terganggu, karena medannya juga cukup sulit untuk mengangkut peralatan. Sekali lagi kami mohon maklum dan masyarakat bisa bersabar menunggu normalisasi selesai. Bencana ini di luar kemampuan kami. Tapi kami tetap berupaya mengatasi secepat mungkin," tegas Jumantoro. (Rul)-