KRjogja.com - KULONPROGO - Puncak peringatan Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Paguyuban Wartawan Kulonprogo (PWK) menggelar sarasehan program ketahanan pangan dari pemerintah, di Taman Jamu Naturindo Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pengasih, Rabu (19/02/2025). Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo Ir Srie Nurkyatsiwi MMA dan Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan hadir sebagai narasumber.
Ketua PWK Asrul Sani menjelaskan, sarasehan ini sesuai dengan tema besar HPN 2025, yaitu "Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa". PWK turut mengangkat tema "Mendukung Kedaulatan Pangan dan Menjaga Kelestarian Alam".
"Lewat tema itu, PWK menunjukkan dukungan agar terciptanya sistem pangan yang berkelanjutan berbasis inovasi lokal," ungkap Sani seraya menyatakan PWK sudah melakukan serangkaian kegiatan memperingati HPN 2025, seperti penanaman bibit jagung, penebaran benih ikan, hingga pembagian 150 paket sembako untuk warga yang membutuhkan.
Dipaparkan Pj Bupati Kulonprogo Srie Nurkyatsiwi, pihaknya selalu memastikan kesiapan dalam merespon program ketahanan pangan dari pemerintah pusat. Di daerah harus mampu menjawab permasalahan tentang pangan, terutama untuk tujuan ketahanan pangan dan swasembada pangan.
Baca Juga: Koseta Mengeksekusi Gagasan Tentang Seni dan Budaya
Isu pangan menjadi sangat penting bagi Kulonprogo. Apalagi sebagian besar warga bergerak di sektor pertanian, di antara mereka banyak yang menjadi petani dengan lahan yang tidak terlalu luas, atau dikenal dengan istilah "petani gurem".
"Perlu upaya optimalisasi di semua sisi. Seperti dengan meningkatkan kompetensi para petani dan masyarakat yang terkait di sektor pertanian. Kelembagaannya perlu pula diatur agar bisa ada peningkatan produktivitas," tandasnya.
Pemkab Kulonprogo, kata Siwi, melakukan berbagai upaya intervensi demi mendukung sektor pertanian. Selain menggencarkan pendampingan, dukungan diberikan dalam bentuk penyaluran sarana produksi pertanian. "Memastikan pula distribusi pangan hasil pertanian sampai ke masyarakat tepat sasaran. Maka di sinilah peran Polri dan TNI dalam mengawasi rantai distribusi pangan. Strategi pemasaran juga penting, termasuk sinergi secara lintas sektor agar swasembada pangan dan ketahanan pangan bisa tercapai," ujarnya.
Baca Juga: Akselerasi Talenta Digital Hadapi Dunia Kerja, 9th IndonesiaNEXT Digelar di UGM
Sedangkan Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan menuturkan, bahwa Pemerintah Pusat secara khusus menunjuk Polri dan TNI dalam pelaksanaan program ketahanan pangan, dan kedua lembaga berbagi program.
"Fokus Polri pada program penanaman jagung seluas 1 juta hektar di seluruh Indonesia. Polda DIY sudah memulai program itu sejak awal 2025 ini. Penanaman jagung dilakukan di seluruh kabupaten/kota di DIY," ucap Ihsan sambil menambahkan kenapa dipilih jagung, karena kebutuhan jagung selama ini dipenuhi dari impor, padahal kebutuhan jagung termasuk besar, terutama untuk memenuhi persediaan pakan ternak.(Wid/Rul)