kulonprogo

Dukung Inovasi Ramah Lingkungan, Mahasiswa KKN UAD Edukasi Petani di Kulon Progo

Selasa, 25 Februari 2025 | 19:13 WIB
Mahasiswa KKN UAD saat mengedukasi pemanfaatan lahan dan pelatihan pembuatan pupuk organik bagi petani dan warga Padukuhan Beku, Kulon Progo, Jumat (14/2/2025).


KRjogja.com - KULON PROGO - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit IX.B.3 mengadakan edukasi pemanfaatan lahan dan pelatihan pembuatan pupuk organik bagi petani dan warga Padukuhan Beku, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui inovasi ramah lingkungan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat 14 Februari 2025 ini dihadiri oleh 27 peserta dari kelompok tani dan warga setempat. Pelatihan ini difokuskan pada pemanfaatan lahan kosong dan pembuatan pupuk organik dari kotoran hewan ternak. Materi disampaikan oleh Moerni dari Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kalibawang, dengan pendampingan dari Siti Kurnia Widi Hastuti, SKM., MPH., dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Tim mahasiswa KKN UAD Unit IX.B.3 terdiri dari 9 orang, yaitu Aisyah Setyani, Muhammad Teguh Bagus Pribadi, Ifdah Sarasdhani Gailea, Alfradra Faridl, Agnessia Widiyanti, Aryo Rohman Wijaya, Adeliya Fionesya, Khairul Rizal, dan Anis Daratista. Mereka bekerja sama dengan warga untuk mempraktikkan pembuatan pupuk kompos menggunakan bahan-bahan seperti kotoran sapi, tetes tebu, EM4, dan demolit.

Baca Juga: PSIM Wajib Waspadai Mental Juara Bhayangkara FC, Bersiap Tampil Terbaik di Depan 17 Ribu Suporternya

Elfadra Faridl, penanggung jawab program, menjelaskan bahwa banyak warga di Padukuhan Beku memiliki hewan ternak, namun kotorannya belum dimanfaatkan secara optimal. “Jika dikelola dengan baik, kotoran hewan ternak bisa memiliki nilai ekonomis dan meningkatkan hasil pertanian,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2/2025).

Selain itu, Widi Hastuti menambahkan bahwa lahan kosong di sekitar permukiman warga masih cukup luas. “Jika dikelola dengan baik, dalam 4-5 tahun ke depan, lahan ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat, terutama jika ditanami komoditas lokal seperti durian, alpukat, dan kakao,” jelasnya.

Baca Juga: 1.234 Peserta Ikuti Seleksi Tenaga Pendukung PPIH Arab Saudi 1446 H, CAT dan Wawancara

Suranto, kepala dukuh Beku, menyampaikan harapannya setelah pelatihan ini. “Semoga pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan lahan dan kotoran hewan ternak semakin meningkat, dan mereka bisa langsung mempraktikkan ilmu yang didapat,” ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal. Dengan menanam komoditas lokal dan memproduksi pupuk organik, diharapkan kesejahteraan petani dan warga Padukuhan Beku dapat meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. (*)

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB