KULONPROGO (KRJogja.com) – Kabupaten Kulonprogo kembali mencatatkan prestasi membanggakan dalam sektor pembangunan keluarga. Pada tahun 2025 ini, indikator capaian aspek pembangunan keluarga di wilayah ini berhasil melampaui rata-rata nasional, sebuah capaian yang membuktikan efektivitas kolaborasi lintas sektor dalam menjalankan program Bangga Kencana.
Kepala DPMKal Dalduk KB Kulonprogo, Muhadi SH, dalam acara Workshop Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), mengungkapkan keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama solid berbagai pihak, mulai dari perangkat daerah hingga penyuluh lapangan KB. “Kerja kolaboratif inilah yang membuat target-target program Bangga Kencana bisa terlampaui,” jelasnya saat kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Sermo, Kompleks Pemkab Kulonprogo, Selasa (11/6).
Kolaborasi Antarinstansi
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara DPMKal Dalduk KB dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) yang diwakili Kepala Dinas Aspiyah Bachrun MSi. Kerja sama ini bertujuan memberikan layanan pendampingan dokumen kependudukan bagi anak usia 0-25 tahun, terutama yang rentan secara administratif.
Muhadi menekankan bahwa seluruh pihak, terutama penyuluh lapangan dan petugas KB, harus saling bersinergi untuk memenuhi target pusat dan daerah, termasuk yang tercantum dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (DP2D).
Peran Ayah dalam Keluarga Kembali Disorot
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kulonprogo, Jazil Ambar Was’an, turut memberikan apresiasi atas penyelenggaraan workshop yang mendukung gerakan GATI. Menurutnya, gerakan ini menjadi langkah nyata dalam mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan dan perlindungan anak sejak usia dini.
“Ayah bukan hanya pencari nafkah. Ia adalah teladan, pelindung, dan pemberi cinta yang konsisten,” tegas Jazil. Ia menambahkan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan mampu mengurangi risiko gangguan kesehatan mental dan perilaku negatif anak.
Gerakan Nasional untuk Keluarga Berkualitas
Program GATI merupakan inisiatif nasional yang melibatkan lintas sektor—pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan komunitas peduli anak. Tujuannya jelas: membangun keluarga sehat secara fisik dan mental, harmonis, dan berkualitas.
Melalui dukungan ayah dalam rumah tangga, diharapkan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang positif, stabil, dan berdaya. Jazil menegaskan, "Komunikasi dalam keluarga itu penting. Ayah harus jadi bagian aktif dalam pendidikan dan perkembangan karakter anak.” (rul)