Krjogja.com - KULONPROGO - Karang Taruna Sedulur Kalimenur telah berkontribusi dalam pengembangan masyarakat menggelar "Gumregah Satu Dekade". Kegiatan diisi dengan jalan sehat, gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pentas seni, dan pementasan Jatilan Kiyomi.
Diungkapkan Dukuh Kalimenur Eko Yulianto, kegiatan tersebut berkaitan pula dengan Hari Kemerdekaan RI ke-80 dan bekerja sama dengan Karang Taruna Sedulur Kalimenur mengadakan acara tersebut.
Baca Juga: Ratusan Pesilat di Klaten Bertarung dalam Kejuaraan Pencak Silat Remaja
"Gumregah Satu Dekade ini bertujuan melestarikan budaya di wilayah Kalimenur yang berharap dapat diterima di kalangan anak muda, dan mengangkat UMKM sehingga bisa tertata yang otomatis akan meningkatkan perekonomian. Untuk UMKM yang terdaftar ada 27, belum termasuk yang lain seperti yang membawa kendaraan," ujar Eko Yulianto di sela-sela pentas seni, Sabtu (23/8/2025).
Eko Yulianto menuturkan bahwa, Karang Taruna Sedulur Kalimenur dulunya bernama Semangat Organisasi Akan Abadinya Kalimenur (Soak) tahun 1990 dan Ikatan Remaja Kalimenur (Irek) di tahun 2000.
Tahun 2015 berganti menjadi Semangat Muda Mudi Kalimenur (Sedulur) sampai saat ini telah berganti estafet kepemimpinan sebanyak 3 kali. "Dengan semboyan Muda Membangun Nusantara, Karang Taruna Sedulur berusaha melestarikan budaya asli Indonesia khususnya di Yogyakarta," ujar Eko.
Baca Juga: Lewat Pameran BRI, Pengusaha Muda Asal Bali Pasarkan Fashion dengan Sentuhan Digital
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Sedulur Stevanus Christi Bintang menyatakan, Gumregah adalah event tahunan karang taruna sebagai wujud memajukan UMKM dan mengemas kesenian-kesenian agar bisa diterima di kalangan anak muda. Tahun 2025 ini sudah satu dekade dan ke depannya bisa terus bekerja sama, saling gotong royong dan tetap semangat, sehingga di dalam kemasyarakatan peran pemuda dapat ikut serta meningkatkan UMKM atau perekonomian, kesenian, serta lainnya.
"Dari kegiatan ini bisa kita lihat banyak potensi-potensi seni di Kalimenur. Ke depan banyak tantangan yang harus dihadapi, dalam artian perlu aktif, responsif terhadap generasi penerus. Harapannya kita juga aktif, dari yang tua menggandeng yang muda dan menyesuaikan dengan dinamika," pungkas Bintang. <B>(Wid)<P>