kulonprogo

Doa Kebangsaan di Gunung Lanang, Pagelaran Incling Tarian Pembangkit Semangat Perjuangan

Selasa, 16 September 2025 | 16:30 WIB
Pagelaran Seni Incling di Kompleks Gunung Lanang mewarnai Orasi Kebangsaan. (Foto: Asrul Sani)

KRjogja.com - KULONPROGO - Kesenian tradisional Tari Incling telah berkembang sejak zaman penjajahan dan lahir sebagai media penggerak para pejuang dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Koordinator Pagelaran Seni Incling 'Sekar Gulang' dan Doa Kebangsaan Memperingati Hut ke-80 RI, Toni Hari Prasetyo menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai upaya nguri-uri kabudayan Jawa adi luhung sekaligus menjadi momentum penting dalam merefleksi arti Kemerdekaan Indonesia.

“Kegiatan ini murni swadaya, anak-anak patungan, ada juga dari jauh yang membantu. Pagelaran masih dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI. Kita bersyukur atas nikmatnya kemerdekaan, tapi sama-sama kita ketahui, Bangsa Indonesia sedang menghadapi cobaan, godaan. Indonesia sedang tidak baik-baik saja,” tegas Tony di sela acara di Kompleks Gunung Lanang, Padukuhan Bayeman, Kalurahan Sindutan, Kapanewon Temon, Kulonprogo, Minggu (14/9/2025).

Baca Juga: Pemerataan Ekonomi Nasional, Kemenhub Perkuat Konektivitas Antar Wilayah

Selain Tony HP, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kulonprogo, Joko Budhiarto juga menyampaikan orasi kebangsaan menyoroti setiap pergantian kepemimpinan di Indonesia selalu diwarnai Perang Bharatayudha. “Kita ingin semua kembali baik. Tajuk kita di Gunung Lanang sama-sama berdoa kepada Tuhan, agar bangsa Indonesia segera aman dan tertib,” kata Toni.

Dipilihnya seni Incling sebagai bagian acara karena punya sejarah panjang menyertai lahirnya Republik ini. Kesenian ini juga masih ada kaitannya dengan kisah Laskar Pangeran Diponegoro di Kulonprogo. “Sejarahnya dulu, incling bagian yang dibina Laskar Pangeran Diponegoro ketika menuju Bagelen, untuk menggugah semangat masyarakat atau sekarang dikenal dengan pertahanan rakyat semesta,” tutur Toni.

Dikisahkan, waktu itu masyarakat berlatih fisik untuk pertempuran lewat metode tarian incling. Dalam tarian juga ada adegan peperangan, yang dijadikan gambaran masyarakat mengenai kerasnya medan tempur. “Jadi mereka melatih fisik lewat tarian yang powerful,” ujarnya.

Baca Juga: Takaaki Tampil Gemilang di Para Fencing World Cup

Pengurus Paguyuban Incling Sekar Gulang, Witono mengatakan komunitas ini yang melestarikan incling. Tarian incling sesungguhnya variasi jathilan. Hanya saja dikemas dengan konsep dan cerita rakyat yang beraneka macam. “Incling Sekar Gulang ada lakon dan alur ceritanya. Salah satunya kisah cinta Dewi Sekartaji dari kerajaan Daha (Kediri) dengan Raden Panji Asmarabangun putra Raja Jenggala," ungkapnya.

Incling tak sekadar seni pertunjukan. Jauh sebelum kemerdekaan, jadi media mempersatukan rakyat dalam melawan kolonialisme. Karena dahulu sulit mengumpulkan massa karena berpotensi dicurigai penjajah yang ujungnya ditangkap, maka disiasati dengna pentas hiburan juga ajang konsolidasi masyarakat. Kendati mewarnai kearifan budaya lokal tapi incling belum dapat perhatian pemerintah. Witono berharap kesenian incling yang sarat sejarah mendapat bantuan agar tidak punah di tengah berkembangnya kesenian modern.

Baca Juga: Penertiban Tanah Telantar

Ketua DPRD Kulonprogo, Aris Syarifuddin menjelaskan pihaknya terus berupaya menjaga kelestarian tari incling. Pagelaran bagian upaya mengenalkan kesenian tradisional terutama di kalangan generasi muda. “Pementasan incling dilakukan gotong royong oleh pegiat seni, budayawan dan tokoh masyarakat dalam nguri-nguri kabudayan Jawa. Pelestarian budaya harus tetap dilakukan di tengah minimnya Danais. Artinya penerus bangsa kita beri wawasan bahwa kesenian dan kebudayaan merupakan warisan luhur yang harus tetap dilestarikan,” ungkapnya.

Aris mengaku cukup prihatin kondisi kesenian incling dan sejenisnya di Kulonprogo yang belum dapat perhatian lebih dari pemerintah, khususnya lewat bantuan Danais DIY. Apalagi sekarang ada pemotongan Danais yang berimbas pada sulitnya pengembangan seni, budaya dan adat istiadat di Kulonprogo. (Rul)

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB