Krjogja.com - KULONPROGO - "Sinergi dan Kolaborasi untuk Kulonprogo Harmoni" menjadi tema Hari Jadi Ke-74 Kabupaten Kulonprogo pada 15 Oktober 2025 mendatang. Menekankan pentingnya kebersamaan antar pemerintah, masyarakat, dunia usaha, pelajar, pemuda, komunitas, hingga mitra eksternal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulonprogo Triyono SIP MSi menuturkan, untuk mewujudkan pembangunan yang maju dan harmonis, memperkuat identitas serta kebanggaan bersama, dan meneguhkan semangat gotong royong di tengah keberagaman.
Baca Juga: Pelatih PSIM Jean Paul Van Gastel Optimis Hadapi Bali United
"Sinergi adalah kekuatan, dan Kolaborasi adalah jembatan menuju keharmonisan. Semangat ini ingin kita wujudkan bersama, agar perayaan Hari Jadi tidak hanya seremonial, tetapi menjawab kebutuhan masyarakat akan rumah layak, kesehatan, lapangan usaha, hingga hiburan yang bermakna," tambah Triyono dalam konferensi pers, di Ruang Sermo Kompleks Pemkab.
Rangkaian dimulai sejak 1 September 2025 di Taman Budaya Kulonprogo (TBK) dengan doa bersama serta deklarasi Kulonprogo Damai dan ManekaWarna. Diisi berbagai kegiatan hingga 1 November 2025. Sebanyak 39 agenda kegiatan telah disiapkan untuk menggugah partisipasi masyarakat sekaligus mempererat kebersamaan.
"Berbagai kegiatan itu menitikberatkan pada manfaat langsung bagi warga, di antaranya Bedah Rumah 15 unit bagi warga kurang mampu, Lomba Gerakan Menanam di Pekarangan (GeMPar) untuk ketahanan pangan keluarga, Bakti Sosial berupa pembagian sembako bagi sopir dan ojek, serta penyerahan tenda untuk 31 PKL sebagai dukungan usaha mikro," ujar Triyono.
Baca Juga: Arif Prastowo Dilantik Jadi Komsut, Diharapkan Memperkuat Sinergi Tata Kelola Bank Kulonprogo
Selain itu, ada kerja bakti kebersihan alun-alun dan lingkungan, donor darah dan skrining kesehatan bagi masyarakat. Agenda budaya dan wisata dipersiapkan pula dengan memberikan ruang berekspresi kepada masyarakat melalui Menoreh Art Festival, Arung Progo Festival, Glagah Lagoon Fest, hingga Kulonprogo International Cycling Festival yang diharapkan memberi dampak ekonomi bagi UMKM, pelaku pariwisata, hingga pekerja seni.
Disampaikan, salah satu rangkaian besar yang paling dinanti adalah Manunggal Fair Binangun Kertaraharja 2025 di Alun-alun Wates pada 26 September – 4 Oktober. Pameran ini menghadirkan stand dari OPD, kapanewon, BUMD, lembaga pendidikan, swasta, UMKM, hingga pedagang rakyat.
Direktur Perumda Aneka Usaha Kulonprogo Muhammad Nasta'in SE MM menekankan, bahwa pameran ini bukan hanya etalase produk, melainkan wadah bertemunya kebutuhan masyarakat dengan solusi. "Dari UMKM yang butuh akses pasar, pelajar yang butuh ruang kreativitas, hingga warga yang ingin hiburan murah dan berkualitas,” ujarnya.
Tidak hanya produk lokal, masyarakat juga dapat menikmati beragam agenda hiburan dan edukasi, mulai dari festival seni, lomba melukis dan mewarnai, fashion show, festival musik pelajar, hingga ruang literasi digital. Berbagai komunitas turut meramaikan, termasuk olahraga, pecinta kopi, hingga pegiat budaya. <B>(Wid/Rul)<P>