kulonprogo

Unjaya dan ITDA Berdayakan Masyarakat Melalui Smart-Eduwisata Goa Kebon, Dari Sampah Menjadi Berkah

Sabtu, 20 September 2025 | 16:45 WIB
KR-Istimewa Tim Unjaya dan ITDA bersama peserta Pelatihan Smart-Eduwisata Goa Kebon.



Krjogja.com - KULONPROGO - Goa Kebon di Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, terkenal dengan alamnya yang asri. Sayangnya, keindahan itu seringkali dikotori oleh tumpukan sampah plastik dari wisatawan. Botol minuman, kantong plastik kresek, hingga bungkus makanan sering menumpuk, mencemari tanah, dan merusak ekosistem.

Melihat kondisi tersebut, Tim Dosen Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjaya) Yogyakarta dan Tim Dosen Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto (ITDA) Yogyakarta berkolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Taman Tirta Wiyata memberdayakan masyarakat melalui Program Smart-Eduwisata Berbasis Ekonomi Sirkular: Pengolahan Sampah Plastik menjadi Produk Bernilai Jual di Kawasan Wisata Goa Kebon.

Dalam program ini, tim menyerahkan dua mesin yakni mesin pencacah plastik dan oven kompres plastik IoT di lokasi Goa Kebon yang dikelola warga Kalurahan Krembangan, Panjatan, Kulonprogo, Kamis, 4 September 2025.

Acara diawali dengan sesi diskusi santai bersama warga Krembangan sekitar Goa Kebon tentang pengelolaan sampah. Dilanjutkan pelatihan dengan materi Smart-Eduwisata Berbasis Ekonomi Sirkular tentang mengenalkan konsep Smart Eduwisata. "Dalam kegiatan ini masyarakat Krembangan diajak terlibat aktif untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan peluang ekonomi," ujar Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unjaya Rama Sahtyawan ST MCs yang merupakan Kaprodi Teknologi Informasi Unjaya, Sabtu (20/9/2025).

Bersama Anggota Dr Teguh Wibowo ST MT (Wakil Rektor 1, Dosen Prodi Teknik Mesin ITDA) dan Ir Maria Gratiana Dian J ST MSc (Dosen Prodi Teknik Industri Unjaya), serta narasumber Eko Poerwanto St MSc (Dosen Prodi Teknik Industri ITDA) bekerja sama dengan Mat Nurhadi, Ketua Pokdarwis Taman Tirta Wiyata, yang selama ini aktif dalam pengolahan sampah berbasis masyarakat, program ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) skema pemberdayaan berbasis masyarakat, ruang lingkup pemberdayaan kemitraan masyarakat yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, tahun pendanaan 2025.

Menurut Rama Sahtyawan, Tim Pengabdian Masyarakat Unjaya dan ITDA menyampaikan materi Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Produk Bernilai Jual. Peserta diajak praktik cara pemilahan botol plastik dimasukan ke dalam beberapa ember untuk dipilah. Plastik yang akan dicacah adalah plastic HDPE agar hasilnya bagus, setelah itu siap untuk dicacah di mesin pencacah plastik.

Pengukuran dilakukan untuk meningkatkan kualitas, keandalan, dan efisiensi proses kompresi plastik berupa suvenir pot plastik mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disiapkan oleh Tim Dosen, agar warga bisa melakukan pemantauan secara rutin dan mandiri.

"Warga Krembangan juga diperkenalkan pada alat pemantau sederhana menggunakan sensor Thermocouple Tipe K berbasis IoT mentransformasi oven kompresi plastik guna mengukur suhu yang dirancang khusus untuk keperluan ini," jelas Rama Sahtyawan. (San)


Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB