kulonprogo

Publikasi Data Stunting 2025, Penanganan Stunting di Kulonprogo Libatkan Pentahelix

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:15 WIB
Sekda Triyono MSi (kiri) dan Drs Djazil Ambar Was'an (tengah) jadi pembicara Publkasi Data Hasil Pengukuran Stunting Kulonprogo di Novotel Yogyakarta International Airport, Temon. (Asrul Sani)

Krjogja.com - KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo terus berupaya maksimal dalam penanganan stunting termasuk melakukan intervensi terhadap stakeholder dan mitra kerja.

Adapun intervensi yang dilakukan sebagai strategi percepatan pencegahan dan penurunan stunting 2025-2029 di kabupaten ini adalah intervensi kelompok sasaran ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas berupa pemberian tablet tambah darah atau multiple micronutrient supplementation (MMS), pemeriksaan kehamilan, pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil KEK, makanan bergizi seimbang pada ibu hamil, KB dan pengaturan jarak kelahiran.

Baca Juga: Prediksi Skor Arsenal vs Atletico Madrid di Liga Champions 2025 Matchday ke-3, Siapa yang Lebih Unggul?

"Untuk intervensi terhadap kelompok sasaran anak usia 0 – 23 bulan adalah praktik inisiasi menyusu dini, pemberian dan edukasi ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan, pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun, Makanan Pendamping ASI beragam, pemantauan pertumbuhan, tatalaksana anak yang bermasalah gizi, imunisasi rutin lengkap, stimulasi dan pemantauan perkembangan, pemberian vitamin A, pemberian obat cacing, tatalaksana balita sakit," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo Triyono MSi saat menjadi nara sumber Publkasi Data Hasil Pengukuran Stunting Kabupaten Kulonprogo 2025 di Novotel Yogyakarta International Airport, Kapanewon Temon, Kulonprogo, Selasa (21/10).

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penandatanganan Berita Acara sebagai bentuk apresiasi terhadap tiga kalurahan yang mencatatkan prevalensi stunting terendah di Kabupaten Kulon Progo, yakni Kalurahan Wahyuharjo, Tanjungharjo dan Wates.

Sedangkan intervensi berdasarkan kelompok sasaran anak usia 24 – 59 bulan yakni konsumsi makanan beragam, pemantauan pertumbuhan, tatalaksana anak yang bermasalah gizi, stimulasi dan pemantauan perkembangan, pemberian vitamin A dan pemberian obat cacing serta tatalaksana balita sakit.

Baca Juga: Prediksi Skor Bayer Leverkusen vs PSG di Liga Champions 2025 Matchday 3

Adapun sasaran remaja putri, calon pengantin, keluarga dan masyarakat di antaranya pemberian tablet tambah darah, bimbingan perkawinan, pemeriksaan kesehatan pra nikah, akses terhadap air minum aman, akses terhadap sanitasi aman, fortifikasi makanan, Bantuan Tunai Bersyarat untuk keluarga miskin, ketahanan pangan berbasis masyarakat, bantuan pangan untuk keluarga miskin, kepemilikan JKN, pendampingan keluarga 1.000 HPK dan pembaruan data kependudukan.

"Aksi konvergensi stunting melibatkan pentahelix atau berbagai unsur dan Pelaporan berjenjang," jelas Triyono.

“Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berkomitmen memperkuat intervensi melalui integrasi program dari sektor kesehatan, pendidikan, sosial, pertanian, hingga budaya, dengan menggandeng berbagai pihak termasuk dunia usaha, akademisi, dan organisasi masyarakat,” tambah Sekda Triyono.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Drs Jazil Ambar Was'an yang mengusung tema 'Situasi dan Gambaran Hasil Data Stunting 2025 di Kulonprogo mengatakan, persentase balita stunting Kulonprogo pada penimbangan serentak tahun 2025 adalah 10,64%, meningkat dibanding 2024 sebesar 10,38%.

Trend meningkat pada kelompok usia di atas 6 bulan sampai bulan. Faktor risiko yang berperan dalam terjadinya stunting yang lebih dari normal adalah BBLR, PBLR dan ibu hamil KEK. Kondisi sakit ringan yang berulang pada anak dapat menurunkan berat badan sehingga berisiko stunting.

Dalam rekomendasikan Djazil menyarankan perbaikan pemberian makan pada bayi dan anak selepas ASI eksklusif, menjaga daya tahan anak agar tidak mudah terserang penyakit.

"Memberikan penanganan yang tepat pada factor risiko saat remaja dan ibu hamil. Menciptakan lingkungan yang sehat untuk ibu dan anak. Menurunkan kehamilan remaja dan KTD," ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB