liputan-khusus

Layanan Hot di Salon-salon Plus

Selasa, 4 Februari 2014 | 00:21 WIB

TAK hanya memunculkan konflik sosial dan masalah lingkungan seperti berkurangnya lahan terbuka serta menurunnya kualitas air karena derasnya arus pembangunan, kawasan Seturan-Babarsari juga menyimpan persoalan lain sebagaimana terjadi di kota-kota metropolis lainnya. Salah satunya terkait urusan seks.


Sudah bukan rahasia lagi, pertumbuhan yang begitu pesat pada sebuah kawasan dengan tingkat migrasi penduduk yang sangat tinggi, akan selalu diikuti dengan peningkatan kebutuhan hidup bagi setiap penduduknya. Kebutuhan hidup itu tentu tak hanya soal urusan makan atau tempat tinggal saja, melainkan juga soal urusan seks.


Bagi penikmat dunia ini, kawasan Seturan-Babarsari memang sudah dianggap seperti surga di Yogya. Kawasan ini menyediakan beragam layanan seks yang dapat dengan mudah ditemukan. Mulai layanan kelas ecek-ecek, hingga layanan seks yang profesional.


Dari penelusuran yang dilakukan, ditemukan beberapa tempat prostitusi yang terdapat di kawasan Seturan-Babarsari, baik yang dilakukan secara terang-terangan, melalui tempat-tempat prostitusi terselubung atau tertutup sama sekali.


Salah satunya yang sudah sangat terkenal adalah salon plus-plus. Berkedok jasa layanan kecantikan, perawatan rambut dan perawatan tubuh seperti massage (pijat) dan spa, puluhan salon yang menempati ruko Babarsari banyak yang bisa memberikan layanan seks di tempat.


Sepintas, salon-salon ini memang nampak seperti salon pada umumnya. Namun, dengan membayar uang lebih, para lelaki hidung belang akan dapat memperoleh layanan plus plus dari para kapster yang ada di salon tersebut.


Begitu memasuki salon, tamu dapat langsung memilih kapster yang biasanya sedang duduk-duduk di sofa melalui seorang mucikari atau germo. Setelah sepakat soal harga dengan si kapster tersebut, kita akan dibawa pada sebuah ruangan kecil bersekat kayu dan tirai dengan tempat tidur di tengahnya sebagai tempat melakukan beraktivitas.


"Tarifnya rata-rata berkisar antara Rp 200 ribu - Rp 350 ribu sekali pake. Itu tergantung nego dan oke-tidaknya si kapster. Untuk kapsternya sendiri rata-rata sudah setengah tua, meski kadang ada juga yang masih muda," ujar salah seorang lelaki hidung belang yang kerap menikmati layanan seks di salon-salon tersebut, sebut saja Tupar.

Halaman:

Tags

Terkini

Hati-hati! Cegah Kebocoran Surat Suara

Selasa, 24 Januari 2023 | 12:01 WIB

Bekerja di Perusahaan Start-Up? Siapa Takut!

Kamis, 17 Oktober 2019 | 11:15 WIB

SBY Sebut PDIP dan Gerindra Diuntungkan

Sabtu, 10 November 2018 | 17:17 WIB

Ketika Pacaran Berujung Kekerasan

Rabu, 26 Juli 2017 | 00:17 WIB

Sampah Visual, Pelanggaran yang Membudaya

Jumat, 24 Maret 2017 | 19:26 WIB

Sampah Visual Mahasiswa Marak, Kampus 'Anteng'

Jumat, 24 Maret 2017 | 13:41 WIB

Tips Acara Mahasiswa Laris Tanpa 'Nyampah Visual'

Jumat, 24 Maret 2017 | 10:00 WIB

Sampah Visual Marak, Pemerintah Baru Sebatas Wacana

Jumat, 24 Maret 2017 | 06:43 WIB

Teror Sampah Visual Kaum Terpelajar di Yogyakarta

Jumat, 24 Maret 2017 | 03:50 WIB