Kemacetan arus lalu lintas di sekitar lokasi kegiatan DCF tersebut menunjukkan bahwa pergelaran seni dan budaya itu sangat bagus sehingga banyak dikunjungi wisatawan.
Ia mengatakan pemberdayaan ekonomi melalui pariwisata itu mempunyai efek bola salju (snowball) yang akan berdampak terhadap perkembangan akomodasi, kuliner, transportasi, ekonomi kreatif, dan sebagainya.
Kemudian pihaknya mencoba menghadirkan QRIS Jazz Gunung Slamet di Banyumas dan merupakan yang ketiga dari Jazz Gunung Series, yakni setelah Jazz Gunung Bromo dan Jazz Gunung Ijen.
Baca Juga: NU vs PSIM, Brajamusti Minta Anggotanya Tak Berangkat ke Boyolali
"Ini sebenarnya bagian dari kegiatan Baturraden Creative Festival atau BCF. Kenapa kreatif, karena di dalamnya ada Jazz Gunung Slamet," ungkapnya.
Dalam pergelaran musik jaz juga akan ditampilkan seni lengger khas Banyumas yang dimainkan oleh maestro lengger, Rianto.
"Kita mencoba mengangkat agar Banyumas dan Baturraden-nya ini naik kelas," katanya.
Baca Juga: Malam Ini Para Ketum KIM Akan Kumpul di Rumah Prabowo Tentukan Cawapres
Selain bekerja sama dengan Jazz Gunung, pihaknya juga melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kemutug Lor sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
Rony mengharapkan Pokdarwis Desa Kemutug Lor bisa belajar dari Tim Jazz Gunung yang dinilai sudah ahli dalam penyelenggara kegiatan berskala besar.
Wartawan senior, Andy F Noya mengharapkan rangkaian demi rangkaian penyelenggaraan Jazz Gunung Slamet dapat menjadikan Banyumas sebagai daerah tujuan wisata yang tidak kalah dengan daerah lain seperti Yogyakarta, Bali, dan Labuan Bajo.
Baca Juga: Korban Apartemen Malioboro City Datangi Kepatihan, Minta Sultan Bantu Selesaikan Permasalahan
"Waktu pertama kali datang ke sini, aku melihat potensi yang luar biasa dari Banyumas," kata Andy yang sekarang tinggal di Banyumas.
Menurutnya ini merupakan sesuatu yang dahsyat, sehingga tinggal bagaimana bersama-sama untuk mendorong agar akselerasinya lebih cepat dalam mewujudkan Banyumas menjadi tujuan wisata yang tidak kalah dari daerah lain. (*)