Fraidé dan Irama Refleksi dalam Mini Album Perdana 'Reflection'

Photo Author
- Sabtu, 19 Juli 2025 | 11:25 WIB
Showcase Fraidé di Teras Kemala Cafe (Ary B Prass)
Showcase Fraidé di Teras Kemala Cafe (Ary B Prass)

Krjogja.com - Di satu sudut kota yang tak pernah kehabisan nada, Yogyakarta kembali melahirkan sebuah simfoni baru. Bukan sekadar lantunan musik, tapi sebuah perasaan yang dibalut dalam perjalanan.

Ia bernama Fraidé — sebuah nama yang terucap seperti bisikan akhir pekan, lahir dari semangat yang tak pernah padam untuk melanjutkan mimpi yang dulu sempat ditunda.

Baca Juga: HUT-144 Klenteng Poncowinatan Doa Mohon Perlindungan, Gairahkan Wisata Budaya

Fraidé adalah kwartet indie pop yang digawangi oleh Gie Seddon (vokal), Gilang Hermani (gitar), Kade Agus (bass), dan Nano Rasendria (drum). Keempatnya bukan pemain baru dalam panggung musik.

Mereka adalah seniman yang pernah melangkah di berbagai formasi, dan kini kembali bertemu dalam frekuensi yang sama — membangun suara baru, membentuk harmoni dari keterpisahan masa lalu.

Nama Fraidé lahir bukan dari rumus branding atau strategi pasar, melainkan dari momen-momen paling manusiawi: keterbatasan waktu. Hanya pada hari Jumat, mereka bisa berkumpul.

Baca Juga: Download Lagu MP3 Full Album di Tubidy Tanpa Aplikasi, Cocok Buat Pecinta Musik Jadul!

Dalam pertemuan-pertemuan itu, tercipta percikan, suara, dan akhirnya: identitas. "Kenapa tidak Fraidé saja?" ujar Gie, saat jumpa media di Teras Kemala Cafe, Jumat (18/7). Seolah menyadari bahwa hari Jumat tak hanya waktu luang, tapi sebuah simbol awal kebahagiaan, refleksi, dan kembali pulang.

Bagi mereka, Fraidé adalah perayaan dari hari-hari yang disisihkan untuk mengingat siapa diri kita sebenarnya. Hari di mana kita berhenti sejenak, dan mendengar suara dari dalam diri.

Secara musikal, Fraidé melangkah dalam warna pop alternatif yang disulam dengan sentuhan distorsi gitar 90-an, seperti sapuan nostalgia dari The Smashing Pumpkins hingga The Cardigans.

Ini bukan sekadar gaya, tapi bahasa. Sebuah bentuk komunikasi yang mereka pilih untuk menyampaikan kegelisahan, pengharapan, dan refleksi batin.

Alih-alih memperkenalkan diri dengan satu lagu, Fraidé memilih cara yang lebih utuh — merilis mini album bertajuk ‘Reflection’.

Empat lagu menjadi satu rangkaian, seperti bab dalam buku harian, tiap lembaran menyimpan kisah emosional yang saling terhubung. EP ini bukan koleksi lagu. Ia adalah perjalanan — dari keraguan menuju penerimaan diri.

“Kami ingin pendengar menikmati cerita secara menyeluruh, dari titik awal hingga kesadaran. Bukan sekadar mendengar, tapi ikut mengalami,” kata Gie.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB
X