Krjogja.com - Menjadi penyanyi bukan sekadar mengubah profesi bagi Ayura Yosih, tapi sebuah perjalanan menemukan suara — dalam arti harfiah maupun emosional. Dikenal sebelumnya sebagai model profesional, Ayura kini membelokkan haluannya ke dunia musik dengan merilis single perdana bertajuk “Kembali”.
Meski baru menapaki panggung musik, langkah Ayura tidak main-main. Didukung oleh DRW Legacy dan distribusi digital dari Polarity Records, “Kembali” hadir sebagai komposisi balada yang mengutamakan rasa: tenang, akustik, dan penuh ruang untuk bernapas.
Baca Juga: Raw Theory Hadirkan 'Karam' Riuh Rock 90-an dan Gema Memori Orde Baru
“Lagu ini personal banget. Tentang seseorang yang belum bisa lepas dari masa lalu—dan bukan cuma dalam konteks cinta, tapi juga persahabatan atau keluarga,” tutur Ayura.
Pertemuan Ayura dengan Ahmad Ali (vokalis Raw Theory) menjadi awal dari petualangan musikalnya. Keduanya berkenalan secara tak sengaja saat Ayura sering menonton Ahmad tampil akustik di beberapa kafe di Jogja.
Dari pertemanan santai itu, Ahmad menawarkan satu lagu yang belum pernah dirilis. Gayung bersambut, Rendi Derainway, CEO DRW Legacy, pun melihat potensi dan langsung mengusulkan proyek musik profesional bagi Ayura.
Baca Juga: Pendidikan Pemilu Penting Bagi Pelajar Belum Genap 17 Tahun
“Begitu dengar lagunya, aku langsung klik. Nggak butuh waktu lama buat masuk studio,” ujar Ayura.
Secara musikal, “Kembali” berlabuh pada spektrum pop akustik kontemporer, dengan referensi kuat pada nuansa lembut seperti karya Ade Govinda dan Fadly.
Aransemennya digarap oleh Rimanda Sinaga (gitaris Raw Theory) di Seven Dragons Studio, menghadirkan warna musik yang ringan tapi berlapis, dengan gitar petik dan harmonisasi latar yang mendukung kelembutan vokal Ayura.
Mixing dan mastering dikerjakan oleh Achmad Gufron (AG Recorder), memastikan produksi “Kembali” tetap jernih dan seimbang—memberi ruang untuk emosi vokal menjadi pusat perhatian.
Namun prosesnya tak semudah itu. Meski memiliki rasa musikal, Ayura mengaku rekaman menjadi pengalaman baru yang cukup menantang. “Rasanya deg-degan banget. Aku terakhir nyanyi pas SMA. Jadi waktu take, bolak-balik harus ulang karena banyak part belum pas,” katanya jujur.
Yang paling sulit, menurut Ayura, adalah membangun mood untuk benar-benar masuk ke dalam lirik.
“Buat aku, nyanyi itu soal rasa. Jadi aku belajar untuk lebih jujur dan hadir secara emosional, bukan cuma teknis vokal,” tambahnya.