"CO2 secara alamiah menjadi bagian dari proses fotosintesis oleh pohon atau tanaman yang diserap dari udara dan berfotosintesis menjadi cadangan energi dan makanan untuk tanaman menjadi bertumbuh. Jadi ada hubungan antara tanaman dan penyerapan CO2 atau emisi karbon," terang Menteri Siti.
Baca Juga: Kemendagri: P3PD Adalah Sebuah Terobosan untuk Desa
Pusat Pembibitan Skala Besar
Arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan rehabilitasi hutan dan lahan secara besar - besaran, menurut Menteri Siti harus dinilai dari kerja yang nyata yaitu pembibitan. Sekarang Indonesia telah memiliki pusat-pusat pembibitan dalam skala besar seperti di Rumpin, Jawa Barat dan di persemaian di Bali untuk mangrove, juga di Danau Toba Sumut, Labuan Bajo NTT dan Likupang, Sulut.
Persemaian Rumpin telah diresmikan tanggal 10 Juni 2022 yang dibangun dengan kerjasama antara KLHK, PUPR dan APRIL Grup. Pesemaian Rumpin memiliki kapasitas produksi bibit 6-8 juta pertahun. Sampai saat ini, sejak peresmiannya pada Juni tahun lalu, telah diproduksi sebanyak 13,4 juta bibit.
"Pembangunan persemaian skala besar di daerah lainnya, segera dilaksanakan di Kalsel dan Sumatera Selatan, kerjasama Kemitraan dengan Adaro dan APP Sinar Mas. Perintah Presiden secara bertahap untuk harus dibangun pada setidaknya 34 provinsi," ungkap Menteri Siti.
"Terdapat pula arahan Bapak Presiden untuk menghijaukan lokasi-lokasi yang masih belum ditanami, penataan lanskap hutan, dan lainnya. Arahan tersebut akan langsung dikerjakan dan dirapihkan," imbuh Menteri Siti.(Ati)