Krjogja.com - Alumnus perguruan tinggi Yogyakarta, H Sahani Saleh SSos mampu berkiprah di daerahnya, Kabupaten Belitung, Propinsi Bangka Belitung. Pria yang kini menjadi Bupati Belitung ini, mampu memimpin kabupaten ini dengan sejumlah inovasi.
Sahani Saleh merupakan alumnus Akademi Pembangunan Masyarakat Desa (APMD) yang kini menjadi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) 'APMD' Yogyakarta.
Keberhasilan memimpin kabupaten tersebut, menunjukkan ilmu yang diserap selama menempuh pendidikan di Yogyakarta menjadi bekal berharga dalam berkarier di pemerintahan.
Baca Juga: Museum Song Terus Pacitan Gelar Pameran Manusia Purba 'Jagat Mbah Sayem'
Ingat dengan film Laskar Pelangi yang kini masih tetap populer, maka ingat pula dengan Pulau Belitung, Kabupaten Belitung yang menjadi tempat perjalanan kisah nyata novel karya Andre Hiranata.
Belitung kini tidak hanya dikenal dengan kisah Laskar Pelanginya, tetapi juga gemerlap keindahan alam yang terhampar di pulau tersebut, seperti dikisahkan dalam bagian film Laskar Pelangi.
Indahnya alam tersebut menjadi magnet bagi datangnya tamu-tamu ke kabupaten tersebut. Para wisatawan menikmati alam yang indah juga membawa sejumlah karya daerah yang dihasilkan oleh usaha mikro setempat, baik kerajinan maupun kuliner.
Baca Juga: 12 Oleh-Oleh Kekinian dari Jogja yang Tak Boleh Dilupakan
Sadar dengan kekuatan daya tarik wisata, Pemkab Belitung memperluas kekuatan daya tarik wisata tersebut menyebar ke desa-desa. Yakni dengan Program Satu Desa Satu Destinasi (Tusena) sebagai salah satu Inovasi Daerah dari 16 Inovasi Daerah yang dicanangkan Bupati Belitung, H Sahani Saleh SSos didampingi Wakil Bupati Isyak Meirobie SSn MSi.
Harapannya, inovasi dapat membawa dampak pada lama tinggal wisatawan dan meningkatkan potensi belanja di daerah tersebut. Dengan demikian semakin mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Bupati H Sahani Saleh SSos yang merupakan alumnus Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) ‘APMD’ Yogyakarta tahu betul bahwa potensi yang dimiliki Belitung sangat besar, maka agar bisa diwujudkan dan memberi dampak baik bagi masyarakat maka sejak awal dibangun perspektif sebagai daerah yang kaya inovasi.
Baca Juga: Fasilitas Pendaftaran Merek, Apa Saja Manfaat dan Keuntungan yang Bakal Didapat Oleh Pelaku Usaha
Adapun 15 dari 16 inovasi daerah lainnya yakni, Program Pelayanan Kesehatan Terintegrasi (Sehati), Kearifan Lokal dan Adat Istiadat Sebagai Inspirasi Pembangunan (Keminangan), Asupan untuk Anak Balita dan Ibu Mengandung (Ambong), Pencet Telepon dan Dokter Langsung Bergerak (Pelandok), Sistem Pendampingan Pendidikan dan Olahraga (Simpor), Program Air Bersih untuk Masyarakat (Pukat), Keterpaduan antara Rakyat dan Pengusaha (Ketarap), Bagi Bibit Buah Gratis untuk Kampung (Bebaguk), Pembangunan dan Perbaikan Rumah Ibadah (Berbuah), Garansi Hasil Panen Komoditi Gabungan (Gangan), CSR untuk Hijau dan Indah (CUHAI), Program Belitung Terang Benderang (Betare), Intensif Langsung untuk Kemajuan Berupa Insentif untuk Investor yang Rutin dalam Memberi CSR (ILAK), Tanah Terintegrasi, Integrasi dan Akuntabel Berupa Sistem Informasi Pencatatan Tanah di Kantor Desa dan Kecamatan Berbasis IT (Terindak) dan Aplikasi Masyarakat Menghubungi SOS Centre (Damkar, Ambulance, PMI dan Tagana BPBD, Pol PP).
Sehati
Semua program unggulan tersebut setelah diterapkan, menghasilkan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat. Seperti program Sistem Kesehatan Terintegrasi (Sehati). Program ini memberikan pelayanan kesehatan dengan BPJS Kesehatan, pasien rujukan dan dijemput.
