Adhi Agus Oktaviana merupakan salah seorang peneliti asal Indonesia yang terlibat dalam survei lukisan gua yang ada di kawasan tersebut.
"Ketika kita menemukan dari sampel fosilnya, bahwa usianya begitu tua, ya kita senang sekali," katanya kepada Sastra Wijaya dari ABC Indonesia.
Menurutnya, publikasi mengenai lukisan gua sudah pernah dilakukan sebelumnya dan kalangan peneliti di Indonesia mempertanyakan usia lukisan gua di sana.
"Jadi dari tahun 2014 sampai 2019 dipertanyakan di Indonesia lukisan gua ini kok umurnya tua sekali," kata Adhi yang sekarang melanjutkan pendidikan doktoral di Griffith University namun berbasis di Jakarta.
"Peneliti sebelumnya memperkirakan lukisan gua tersebut berasal dari zaman lain," katanya.
"Sekarang dengan penemuan kubur di Liang Tebo ini sudah ada bukti bahwa manusia yang hidup satu zaman dengan lukisan gua tersebut."Selain itu menurut Adhi Agus, penemuan mengenai tindakan amputasi tersebut memperkokoh pendapat jika orang di Nusantara dulu bisa mengobati orang lain.
Namun siapa yang menguburkan fosil tersebut masih menjadi misteri.
Para arkeolog sebelumnya sudah banyak menemukan berbagai artefak seperti peralatan dari batu, namun fosil manusia jarang sekali ditemukan.
Ini disebabkan karena kawasan tersebut adalah daerah tropis di mana jasad bisa rusak dengan cepat atau dimakan serangga sebelum berhasil ditemukan.
Bahkan bila dikuburkan di bagian kawasan bebatuan yang lebih terlindungi dan lebih dingin, hal tersebut bukanlah hal yang ideal.
Ini disebabkan karena keasaman tanah, disebabkan karena kotoran dari kelelawar yang tinggal di dalam gua-gua tersebut.(*)