Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2024, Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas

Photo Author
- Sabtu, 26 Oktober 2024 | 17:50 WIB
(Istimewa)
(Istimewa)


KRjogja.com - JAKARTA - Setiap Oktober kita memperingati Sumpah Pemuda, sebuah ikrar kebangsaan yang dirumuskan melalui keputusan dalam Kongres Pemuda Kedua yang digelar pada
Oktober 1928 yang lalu.

Pada saat itu, para pemuda dari berbagai latar belakang daerah, suku, dan agama berkumpul untuk menyatukan pikiran dan keyakinan mereka tentang tanah air, bangsa, dan bahasa persatuan yang kemudian mereka sebut Indonesia. Peristiwa yang sangat bersejarah, Sumpah
Pemuda tersebut, menjadi sebagai tonggak yang sangat penting untuk persatuan Indonesia dan itu harus senantiasa dipahami dan dimanifestasikan dalam kehidupan nyata oleh semua generasi penerus bangsa.

Untuk mendukung hal itu, sejak tahun 1980, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau dikenal dengan Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara konsisten mengembangkan kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang kemudian menjadi ikon perayaan yang berpusat pada setiap bulan Oktober yang kita sebut dengan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS).

Perayaan Bulan Bahasa dan Sastra dilandasi oleh sebuah semangat dan kesadaran bahwa
mengutamakan bahasa Indonesia, di samping melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa
asing, merupakan tindakan untuk memperkuat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
identitas nasional kita.

BBS tahun 2024 digelar untuk memajukan peran bahasa dan sastra Indonesia di ranah nasional serta internasional.

Pada tahun ini, rangkaian acara Bulan Bahasa dan Sastra diselenggarakan secara hibrida,
melibatkan partisipasi daring dan luring untuk menjangkau lebih banyak kalangan di seluruh Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak dengan tujuan untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia serta menciptakan keselarasan pemahaman antar generasi dan antar kelompok terhadap nilai-nilai kebinekaan dengan menjunjung bahasa Indonesia.

BBS tahun ini dirayakan dengan mengusung tema “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas”. Dengan tema tersebut, seluruh elemen masyarakat diajak untuk merenungkan “kecerdasan berbahasa” para pejuang pergerakan Angkatan 1928 melalui berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan sebagai ajang untuk bertukar gagasan, berkompetisi, dan berbagi apresiasi serta informasi. Tema “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas” juga sejalan dengan harapan bangsa Indonesia untuk meraih cita-cita Generasi Emas 2045 dalam rangka menyongsong 100 tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Badan Bahasa bersama seluruh satuan kerja di bawahnya, baik yang berada di pusat maupun di balai atau kantor bahasa yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam aneka kegiatan dalam rangka perayaan dan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2024.

Rangkaian Kegiatan BBS Tahun 2024:

1. Penghargaan Sastra Kemendikdasmen
Penghargaan Sastra Kemendikdasmen merupakan penghargaan yang diberikan kepada para
sastrawan yang memiliki karya sastra berkualitas dan konsisten dalam berkarya. Penghargaan
ini diselenggarakan sejak tahun 1989 untuk memberikan apresiasi pada karya-karya sastra
Indonesia yang membawa manfaat dan pengaruh positif dalam pembangunan karakter bangsa
serta kepada sastrawan Indonesia yang secara konsisten mendedikasikan hidupnya dalam dunia sastra dan memberikan inspirasi bagi sastrawan lainnya. Calon penerima penghargaan
diusulkan oleh para penerbit, komunitas, perorangan, dan balai/kantor bahasa di seluruh wilayah
Indonesia. Penghargaan ini terdiri atas lima kategori, yaitu novel, naskah drama, kumpulan
cerpen, kumpulan puisi, dan kumpulan esai sastra.

2. Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional
Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional merupakan apresiasi yang diberikan
oleh Badan Bahasa pada lembaga-lembaga yang memiliki sikap positif terhadap bahasa
Indonesia. Sikap positif terhadap bahasa Indonesia tersebut diwujudkan dengan adanya
kemauan setiap lembaga untuk mengutamakan bahasa Indonesia di ruang publik dan dalam
dokumen lembaga berdasarkan hasil pembinaan yang telah dilakukan oleh Pusat Pembinaan
Bahasa dan Sastra maupun balai/kantor bahasa. Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat
Nasional diberikan sebagai upaya penguatan bagi lembaga binaan yang tersebar di setiap
provinsi agar terlibat aktif dalam program pengutamaan bahasa negara.

3. Anugerah Tokoh Cermat Berbahasa Indonesia
Anugerah ini diberikan kepada individu yang memiliki kepedulian, sumbangsih, dan pengaruh
terhadap pembinaan bahasa Indonesia. Selain itu, anugerah ini ditujukan untuk memberikan
keteladanan, motivasi, dan menumbuhkan sikap peduli terhadap bahasa dan sastra.

4. Apresiasi Giat UKBI Adaptif Merdeka
Sejak tahun 2021 Badan Bahasa melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra
menyelenggarakan program Giat UKBI Adaptif Merdeka yang ditujukan kepada pelajar SMP dan
SMA sederajat. Dalam rangkaiannya, Badan Bahasa memberikan apresiasi bagi sekolah SMP
dan SMA sederajat yang secara aktif menyelenggarakan program Giat UKBI Adaptif Merdeka di
sekolahnya. Karena antusiasme sekolah dan manfaat yang diperoleh oleh peserta didik serta
testimoni agar program ini tetap berlanjut, pada tahun 2024 Badan Bahasa tetap melaksanakan
program Apresiasi Giat UKBI Adaptif bagi sekolah SMP dan SMA sederajat. Program ini
bertujuan agar sekolah memiliki wadah untuk berbagi praktik baik pelaksanaan Giat UKBI Adaptif
Merdeka di sekolahnya.

5. Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional
Kegiatan ini diselenggarakan secara rutin setiap tahun sejak 1988 sebagai salah satu upaya
meningkatkan sikap apresiatif generasi muda, khususnya siswa di tingkat SMA/SMK/MA
terhadap karya puisi. Sebagai sebuah bentuk adaptasi hidup pada era kenormalan baru, sejak
2020, kegiatan ini dilaksanakan dalam format digital. Peserta kegiatan berkarya di rumah saja,
merekam karyanya dalam bentuk digital (video), dan mengunggah karyanya untuk dilombakan
melalui media YouTube. Tahun ini kegiatan dilaksanakan secara hibrida, yakni seleksi awal
berupa penilaian video para peserta dan penjurian final berupa penilaian langsung yang
dilakukan juri terhadap penampilan musikalisasi puisi para finalis.

6. Festival Film Pendek Berbahasa Daerah
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya melindungi bahasa dan sastra daerah serta
memperkaya data bahasa daerah dalam bentuk film. Melalui festival ini, Badan Bahasa
memberikan kesempatan bagi para peserta didik, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk
mengeskpresikan kreativitas, membuat inovasi, membangun semangat kebinekaan di
Nusantara, dan meningkatkan kecintaan terhadap bangsa Indonesia di tengah kebinekaan yang
diwujudkan dalam bentuk film pendek berbahasa daerah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X