KRjogja.com - YOGYA - Ketimpangan pendidikan di Indonesia merupakan persoalan yang sudah lama menjadi perhatian. Berbagai program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan pemerintah sebelumnya masih belum mampu memberikan solusi menyeluruh, terutama dalam sektor pendidikan.
Salah satu inisiatif terbaru adalah program Sekolah Rakyat, yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan dijalankan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Program ini bertujuan memutus rantai kemiskinan melalui penyediaan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Menurut keterangan di laman resmi Kemensos yang diakses pada Sabtu (5/7/2025), sebanyak 100 Sekolah Rakyat tahap pertama telah direnovasi, mencakup ruang kelas dan asrama siswa. Program ini menyasar anak-anak yang berada di desil 1 dan 2 DTSEN, yakni 20 persen termiskin di Indonesia.
Harapan Orang Tua dan Penyebaran Sekolah
Dalam pertemuan antara Gus Ipul (Saifullah Yusuf) dan para wali murid pada 25 Juni 2025, sebagaimana dilaporkan Kemensos, banyak orang tua menyambut positif kehadiran Sekolah Rakyat. Bagi mereka, program ini menjadi jawaban atas keterbatasan biaya dan akses pendidikan formal.
Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi secara serentak pada 14 Juli 2025, dengan cakupan wilayah yang luas:
Pada 100 Sekolah Rakyat tahap pertama mencakup;
Jawa (48 lokasi)
Sumatra (22)
Sulawesi (15)
Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Bali (masing-masing 4)
Papua (3 lokasi)
Pada tahap awal, Sekolah Rakyat telah menerima 395 pelajar dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Kurikulum Khusus dan Pendekatan Fleksibel
Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama, dengan fasilitas yang mencakup ruang kelas modern, asrama siswa dan guru, serta sarana penunjang pembelajaran. Dalam unggahan akun Instagram resmi @kemensosri (4 Juli 2025), disebutkan bahwa Sekolah Rakyat akan menggunakan kurikulum nasional plus yang bersifat tailor-made dan kontekstual. Kurikulum ini terdiri dari tiga muatan utama:
Kurikulum Persiapan
Kurikulum Sekolah Formal
Kurikulum Asrama
Pendekatannya menekankan pada multi entry-multi exit, pembelajaran mendalam (deep learning), serta kecepatan belajar yang disesuaikan dengan masing-masing siswa.
Digitalisasi dan Dukungan Swasta
Dalam upaya mempercepat tata kelola digital, Kemensos bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI). Dalam siaran pers resmi yang dirilis pada 4 Juli 2025, disebutkan bahwa digitalisasi meliputi proses PPDB, absensi elektronik, LMS, serta pengelolaan dana sekolah, payroll guru, dan transaksi mitra seperti katering dan laundry.