Krjogja.com - SLEMAN - Mengawali tahun ajaran baru 2025/2026, SMPIT Baitussalam Prambanan menyelenggarakan rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Asrama (MPLA) dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kegiatan ini berlangsung selama dua pekan penuh dan dirancang secara khusus untuk menjawab kebutuhan peserta didik baru di sekolah berasrama tersebut.
Pada hari pertama pelaksanaan MPLA dan MPLS, Senin (14/7), SMPIT Baitussalam mendapat kunjungan istimewa dari Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY, Bambang Hadi Waluya.
Dalam kunjungannya, Bambang tidak hanya bersilaturahmi, namun juga memberikan motivasi kepada pimpinan sekolah, serta menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan MPLA dan MPLS yang komprehensif dan kontekstual.
Baca Juga: MPLS Untuk Pengenalan dan Interaksi Positif Dengan Warga Satuan Pendidikan
Kepala SMPIT Baitussalam Prambanan, Ustaz Hasan Riyadi, dalam penjelasannya kepada Kepala BPMP DIY menuturkan bahwa pelaksanaan MPLA dan MPLS selama dua pekan memang menjadi kebutuhan khusus karena karakteristik sekolah sebagai boarding school.
Oleh karena itu, selain pengenalan lingkungan sekolah seperti di sekolah pada umumnya, siswa baru juga perlu dibekali dengan materi pengenalan kehidupan di asrama.
"Muatan MPLA kami meliputi pengenalan lingkungan pondok, adab dan karakter seorang muslim, pengenalan kehidupan masyarakat sekitar, serta Khutbatul Arsy sebagai penguatan nilai dan visi pendidikan kami," ujar Hasan.
Kegiatan hari pertama dibuka dengan kegiatan outbond dan sesi sharing antara santri dan guru sebagai upaya membangun kedekatan emosional sejak awal.
Baca Juga: MPLS Sekolah Angkasa Adisutjipto, Tanamkan Kedisiplinan dam Kemandirian
Tahun ini, kegiatan MPLA dan MPLS diikuti oleh 126 santri baru, terdiri dari 47 santri putra dan 79 santri putri. Mereka datang dari berbagai penjuru tanah air seperti DIY, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, hingga Papua.
“Karena latar belakang mereka yang sangat beragam, kami sengaja merancang sesi-sesi awal yang membangun keakraban dan kekeluargaan. Tujuannya agar mereka bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan riang gembira, tanpa tekanan,” tambah Hasan.
Selain materi yang sesuai dengan panduan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), SMPIT Baitussalam juga menyisipkan berbagai kegiatan pembiasaan hidup di pondok.
Mulai dari keterampilan sederhana seperti melipat baju, mengenakan sarung dengan baik, menata sandal, berpakaian rapi, hingga menjaga kebersihan tempat tidur, semua itu diajarkan secara bertahap dengan pendekatan yang ramah dan menyenangkan.