KRjogja.com - YOGYA - Pembelajaran Mendalam di sekolah adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar para murid. Dalam implementasi Pembelajaran Mendalam membutuhkan pola pikir bertumbuh agar tetap bertahan walaupun banyak hambatan, kesulitan, maupun tantangan. Demikian penjelasan salah seorang Fasilitator Pembelajaran Mendalam, Kepala SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta Marciana Sarwi MPd, Sabtu (13/9/2025).
Saat ini Marciana Sarwi bersama fasilitator Widayat Umar MPd Si, bertugas sebagai Fasilitator Pembelajaran Mendalam (PM) pada Pelatihan Pembelajaran Mendalam Kepala Sekolah (PMKS) Kelas D Kota Yogyakarta. Menurut Marciana Sarwi, jumlah peserta pelatihan PMKS Kelas D Kota Yogyakarta ada 25 orang, yang terdiri dari Kepala Sekolah TK, SD, SMP, dan SMA. Pelatihan PMKS terdiri dari IN 1 (21-25 Juli 2025), On the Job Training (OJT) selama 3 bulan (Agustus, September, Oktober 2025) dan IN 2 (27-30 Oktober 2025).
Baca Juga: Expose Potensi Wilayah Kemantren Kraton, Dimeriahkan Lomba Mewarnai Anak TK dan Pameran UMKM
"Dengan menjadi Fasilitator PMKS, banyak ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang saya dapatkan," tutur Marciana Sarwi. Disamping itu menurutnya, kemampuan teknologi digital pun meningkat. Pengalaman sangat berharga ini akan menjadi kenangan sepanjang masa.
Sebelum menjadi fasilitator Marciana Sarwi terlebih dahulu mengikuti seleksi dan lolos rekruitmen Fasilitator Pembelajaran Mendalam yang penyelenggaranya Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) DIY. Kemudian mengikuti Training of Trainer Calon Fasilitator Pembelajaran Mendalam di BBGTK DIY 2-7 Juli 2025.
Baca Juga: Memitigasi Resep Menkeu Baru
Menurutnya, kriteria fasilitator Pembelajaran Mendalam Kepala Sekolah adalah:
1. Widyaiswara/widyaprada/PTP, staf Unit Pelaksana Teknis yang potensial di lingkungan Kemendikdasmen (diutamakan widyaiswara).
2. Dosen/akademisi.
3. Pengawas Sekolah/Pendamping satuan pendidikan formal dan nonformal pada Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota.
4. Kepala satuan Pendidikan yang ditugaskan di satuan pendidikan yang ditugaskan di satuan pendidikan formal dan non formal.
5. Praktisi pendidikan lainnya.
Baca Juga: Prodi Ketahanan Nasional UGM Latih Jurnnalisme Warga Seyegan, Kuatkan Ketahanan Sosial Budaya
Marciana Sarwi menambahkan implementasi Pembelajaran Mendalam di sekolah adalah pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada terciptanya situasi belajar dan proses pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga untuk mewujudkan Profil Lulusan secara holistik dan terpadu. Delapan Dimensi Profil Lulusan adalah:1 Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.2. Kewargaan.3 Penalaran kritis. 4 Kreativitas.5. Kolaborasi.6. Kemandirian. 7. Kesehatan.8. Komunikasi. (War)