Tim Pengabdian STIKes Akbidyo, Berdayakan Kader TP-PKK Lewat 'Partner Si ASIK'

Photo Author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 09:17 WIB
Peserta pelatihan mempraktikkan pembuatan kue berbahan dasar kelor (Foto - Istimewa)
Peserta pelatihan mempraktikkan pembuatan kue berbahan dasar kelor (Foto - Istimewa)

KRjogja.com - BANTUL - Tim Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Akbidyo sukses melaksanakan program khusus Pengabdian Kemitraan Masyarakat 2025, di Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul.

Program ini didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) melalui skema Pengabdian Berbasis Masyarakat.

Kegiatan ini bertema “Program Partner Si ASIK (Aplikasi Partnership Care, ASI Eksklusif dan Kelor) untuk Mencegah Stunting di Desa Bangunharjo”.

Tim beranggotakan Sylvi Wafda Nur Amelia SST MKeb, Widy Nurwiandani SSiT MKes (Prodi Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan), serta Muhammad Muslim SKom MT (Prodi Manajemen Informasi Kesehatan).

Mereka menghadirkan solusi inovatif dalam upaya pencegahan stunting melalui dua pendekatan utama.

Baca Juga: Pengendalian dan Pengawasan Perceraian ASN, Pemkab-PA Wates Kerja Sama

Ketua Tim Pengabdian STIKes Akbidyo Sylvi Wafda Nur Amelia SST MKeb, menjelaskan program berupa pelatihan pengolahan pangan fungsional berbahan dasar kelor sebagai makanan tambahan (PMT) bagi balita berisiko stunting.

Bahan dasar ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat dimanfaatkan oleh kader Tim Penggerak (TP) PKK, serta masyarakat. Program ini juga memberikan pembelajaran penggunaan Aplikasi Partnership Care.

“Aplikasi ini berfungsi untuk membantu mengkoordinasi data pemantauan tumbuh kembang balita secara lebih efektif dan terintegrasi. Sehingga memudahkan kader dan tenaga kesehatan dalam melakukan pemantauan dan intervensi secara tepat waktu,” jelasnya, Selasa (30/9/2025).

Lebih lanjut Sylvi mengatakan, melalui kombinasi inovasi pengolahan pangan lokal dan teknologi aplikasi pemantauan tumbuh kembang, Program Partner Si ASIK diharapkan dapat menjadi model kolaborasi yang efektif dalam pencegahan stunting di tingkat desa.

Baca Juga: Nenek Tugiyem Depresi, Nekat Bakar Rumah

Di samping itu, sekaligus memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah dan masyarakat.

Ditambahkan, antusiasme masyarakat terlihat jelas saat mereka ikut serta dalam proses memasak olahan pangan fungsional. Demikian pula saat menerima pelatihan penggunaan aplikasi Partnership Care. Para peserta memberikan ulasan positif terkait manfaat hasil kegiatan ini.

Sementara, Ketua TP-PKK Kelurahan Bangunharjo Partimah SPd MSi, mengapresiasi kegiatan ini. Para kader sangat senang dengan adanya program ini karena membantu memperkuat ketahanan pangan yang menjadi konsen utama program pemerintah, khususnya di Kabupaten Bantul.

“Selain itu, kemudahan penggunaan aplikasi untuk pemantauan balita sangat membantu kami dalam menjalankan tugas,” ujarnya.(Ben)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X