Menag Nasaruddin Dorong Siswa Madrasah Bukan Hanya Unggul dalam Agama Tapi Juga Teknologi

Photo Author
- Minggu, 2 November 2025 | 07:34 WIB
Nasaruddin Umar saat membuka ajang Madrasah Robotics Competition (MRC) 2025 yang digelar di Atrium Utama Living World Kota Wisata Cibubur, Bogor. (Rini Suryati)
Nasaruddin Umar saat membuka ajang Madrasah Robotics Competition (MRC) 2025 yang digelar di Atrium Utama Living World Kota Wisata Cibubur, Bogor. (Rini Suryati)

KRjogja.com - BOGOR - Madrasah harus menjadi simbol kemajuan, tidak hanya dalam ilmu agama, tetapi juga sains dan teknologi.

Demikian Menteri Agama Nasaruddin Umar saat membuka ajang Madrasah Robotics Competition (MRC) 2025 yang digelar di Atrium Utama Living World Kota Wisata Cibubur, Bogor, Sabtu (1/11/2025).

“Anak-anak madrasah jangan hanya bisa mengaji dan berdoa, tapi juga harus mampu menciptakan robot, meneliti, dan berinovasi. Itu baru madrasah masa depan,” ujar Nasaruddin.

Menurut Menag, perintah Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi ‘I’malū’ (berkaryalah) harus dimaknai secara luas. “Kata ‘amal’ dalam Islam bukan sekadar melakukan sesuatu, tapi melakukan dengan perencanaan, perhitungan, dan kecermatan. Sama seperti robot, yang tak bisa bergerak tanpa sensor dan logika,” tegasnya.

Baca Juga: Kata Ansyari Lubis Usai PSS Ditahan Imbang Tanpa Gol Oleh Persipura, RD Sebut Strategi Tim Analis Berhasil

Nasaruddin juga menyinggung kisah Nabi Sulaiman yang mampu mengalahkan jin dengan kecerdasan. “Kecerdasan manusia bisa menembus batas. Kalau anak-anak madrasah memadukan konsentrasi dan kontemplasi, mereka bisa melahirkan keajaiban-keajaiban baru,” katanya.

Menag pun mengapresiasi semangat para peserta MRC 2025. Tahun ini tercatat 616 tim dari berbagai jenjang madrasah di seluruh Indonesia ikut berkompetisi, jumlah terbanyak sepanjang penyelenggaraan MRC sejak pertama kali digelar pada 2015.

Dalam kesempatan itu, Menag juga mengumumkan kabar menggembirakan: Pemerintah Emirat Arab siap memberikan dukungan besar bagi pengembangan madrasah di Indonesia.

“Emirat Arab akan membantu peningkatan keterampilan guru dan siswa madrasah. Insyaallah, MoU akan segera ditandatangani dalam waktu dekat,” tutur Nasaruddin.

Ia berharap, kolaborasi tersebut dapat memperkuat posisi madrasah sebagai pusat keunggulan ilmu dan karakter. “Kita ingin madrasah bukan sekadar pilihan alternatif, tapi menjadi kebanggaan nasional,” katanya menutup sambutannya.

Baca Juga: Calon Guru Harus Kuasai Literasi Ilmiah untuk Hadapi Tantangan Pendidikan Modern

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa MRC 2025 menjadi momentum kebangkitan inovasi madrasah setelah sempat vakum dua tahun.

“Tahun ini kami hadir dengan semangat baru. Tema ‘Robotic Technology for a Green Future’ kami pilih untuk menegaskan bahwa teknologi juga harus berpihak pada keberlanjutan lingkungan,” ujar Dirjen.

Ia menambahkan, ajang ini menjadi wadah untuk menampilkan bakat dan kreativitas siswa madrasah dalam bidang sains, teknologi, dan lingkungan. “Madrasah bukan hanya mencetak ulama, tapi juga calon ilmuwan dan insinyur yang berakhlak mulia,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X