pendidikan

Tim Pengabdian Masyarakat UMBY di Karangduwet, Siapkan Kader Kesehatan Jiwa

Jumat, 12 September 2025 | 19:30 WIB
Games versus (debat), untuk menentukan klien perlu konseling atau tidak ( Foto: Istimewa)

KRjogja.com - WONOSARI - Isu kesehatan mental semakin penting karena berdampak besar pada kualitas hidup masyarakat.

Tidak hanya di perkotaan, warga pedesaan juga menghadapi tekanan psikologis akibat masalah ekonomi, konflik keluarga, hingga bencana alam. Ironisnya, sebagian besar desa masih minim layanan kesehatan jiwa (Keswa), bahkan desa banyak yang belum memiliki kader khusus.

Untuk menjawab tantangan tersebut, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta UMBY) menyelenggarakan Pelatihan Psychological First Aid (PFA) bagi kader posyandu di Kalurahan Karangduwet, Paliyan, Gunungkidul, Selasa (9/9/2025).

Kader posyandu dan KB diberdayakan menjadi kader kesehatan jiwa (keswa) karena desa ini belum memiliki kader Keswa.

Materi pelatihan disampaikan oleh Ardi Primasari MPsi, Psikolog dengan materi meliputi pengenalan konsep PFA, keterampilan komunikasi empatik, strategi dukungan psikososial dasar, hingga simulasi kasus melalui role play.

Baca Juga: Denpom IV/2 Yogyakarta Kolaborasi dengan BTA Nusantara Bagikan 'Jumat Berkah' 500 Paket Nasi Peringati HUT 80 Tahun TNI

Kegiatan berlangsung interaktif melalui diskusi, tanya jawab dan praktik konseling. Dengan metode itu kader memahami teori, juga mampu mempraktikkan keterampilan dasar PFA dalam kehidupan sehari-hari.

Pelatihan dihadiri oleh pamong Kalurahan Karangduwet beserta jajarannya, sebagai wujud dukungan terhadap penguatan kapasitas kader.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena kesehatan mental sering terabaikan. Dengan adanya kader Keswa, masyarakat bisa mendapatkan pertolongan awal sebelum masalah semakin berat,” ujar Carik Kelurahan Karangduwet Istiyani Kawestri.

Ketua tim pengabdian, Ros Patriani Dewi MPsi, Psikolog, menegaskan pentingnya pelatihan ini. Tim pengabdian ingin kader Posyandu dan KB tidak hanya berperan menjaga kesehatan fisik masyarakat, khususnya ibu dan anak. Kader diharapkan juga dapat menjadi garda depan yang mampu memberikan dukungan psikologis.

“Kehadiran kader Keswa sangat penting untuk menciptakan desa yang lebih peduli kesehatan jiwa,” ungkapnya.

Baca Juga: Menyikapi Dinamika yang Terjadi di Dalam Negeri, FORKOM UKM UGM Gelar Doa Lintas Iman

Ros menambahkan, melalui pelatihan ini, Kalurahan Karangduwet diharapkan memiliki jejaring kesehatan jiwa berbasis komunitas yang dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Gunungkidul.

Program ini juga membuka peluang keberlanjutan pendampingan, sehingga kader dapat terus memperkuat peran mereka di bidang kesehatan mental.

Para kader cukup antusias menyambut kegiatan ini. Ketua Kader Karangduwet Sri Suharyanti, mengungkapkan, selama ini kader lebih fokus pada masalah kesehatan ibu dan anak. “Setelah ikut pelatihan PFA, kami jadi tahu bagaimana memberi dukungan pada warga yang sedang stres atau punya masalah,” ungkapnya.(Ben)

Halaman:

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB