pendidikan

Lulusan PGSD BINUS Disiapkan Tidak Hanya Menjadi Guru Kelas Tapi Juga Karir Secara Global

Minggu, 28 September 2025 | 14:45 WIB
EduTalks: Shaping Future Educators, Inspiring Global Impact.

KRjogja.com - JAKARTA - BINUS University melalui Program Studi Primary Teacher Education (PGSD) kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak pendidik masa depan yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global. Hal ini ditandai dengan suksesnya penyelenggaraan EduTalks: Shaping Future Educators, Inspiring Global Impact di Auditorium BINUS @Kemanggisan Anggrek Campus, yang sekaligus menjadi momentum peluncuran Beasiswa 100% untuk Program Studi PGSD BINUS University.

Dalam sambutannya, Dr. Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si., Dekan Faculty of Humanities BINUS University, menegaskan bahwa PGSD BINUS University merupakan bagian penting dari visi besar BINUS University dalam memberdayakan masyarakat melalui pendidikan.

“PGSD BINUS University adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk melahirkan pendidik dengan standar internasional. Lulusan kami tidak hanya siap mengajar di ruang kelas, tetapi juga terhubung dengan jaringan global employability yang luas. Melalui beasiswa penuh ini, kami ingin memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk meraih mimpi menjadi pendidik berkelas dunia yang membawa dampak positif bagi masyarakat.”

Baca Juga: 64 Tim Siap Panaskan Persaingan Kejuaraan Marching Band Piala Raja HB X Cup 2025

Acara ini menggabungkan talkshow interaktif, hiburan kreatif, dan trial class, yang dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, praktisi pendidikan, hingga pelaku industri. EduTalks 2025 tidak hanya menjadi ajang berbagi wawasan, tetapi juga pernyataan visi BINUS University untuk terus melahirkan pendidik yang siap menjawab tantangan pendidikan di tingkat nasional maupun global

Head of Program PGSD BINUS University, Wahyu Setioko, S.Si., M.A., Ph.D menambahkan bahwa PGSD BINUS University bukan hanya mencetak guru sekolah dasar, tetapi juga pendidik profesional yang berkontribusi di berbagai ekosistem pendidikan, mulai dari sekolah internasional hingga perusahaan Education Technology. Ia menekankan bahwa beasiswa penuh ini membuka peluang bagi para generasi muda untuk melangkah dan menggapai karier di berbagai sektor edukasi yang lebih luas.

Dalam sesi talkshow, Marc Irawan, CEO CoLearn, menyoroti bahwa teknologi, khususnya Education Technology, akan mengubah peran guru dari sekadar pengajar di kelas menjadi fasilitator pembelajaran yang lebih personal, interaktif, dan berbasis data. Guru di masa depan bukan hanya mengajar, tetapi juga menjadi profesi yang memanfaatkan platform digital.

Baca Juga: Cahya Supriadi Jadi Pahlawan dan Inisiator Serangan di Stadion BJ Habibie

“Lulusan PGSD BINUS University memiliki peluang karier yang luas, termasuk di perusahaan Education Technology seperti sebagai content creator pendidikan, learning consultant, hingga product specialist yang mengembangkan solusi pembelajaran digital. Inilah era di mana guru bertransformasi menjadi inovator dalam ekosistem pendidikan global.”

Evi Trisna, Advisor Indonesia Mengajar, juga menekankan bahwa di Indonesia saat ini, peran guru menjadi sangat strategis karena mereka berada di garis depan untuk membekali generasi muda menghadapi tantangan zaman. Untuk mahasiswa PGSD BINUS University, pesan saya sederhana yaitu jadilah pendidik yang berani berinovasi, terbuka dengan perkembangan, dan tetap berakar pada nilai-nilai lokal.

“Dengan kombinasi tersebut, Anda bisa membawa dampak nyata, tidak hanya di kelas atau komunitas sekitar, tetapi juga dalam ekosistem pendidikan berskala global.”

Inspirasi semakin terasa lewat kisah Lorensia Ria Audini, alumni PGSD BINUS University yang kini berkarier sebagai guru di Global Prestasi School, sekolah internasional yang menggunakan kurikulum Cambridge. Ia menuturkan bahwa pengalaman belajar di PGSD BINUS membekalinya dengan metodologi mengajar, kompetensi global, kurikulum internasional, hingga keterampilan komunikasi lintas budaya yang membuatnya percaya diri menembus sekolah internasional

Menurutnya, beasiswa ini akan membuka jalan bagi lebih banyak generasi muda untuk mengikuti jejak serupa.

Baca Juga: Krisis Naturalisasi Malaysia: Dari Ambisi Menyamai Indonesia hingga Terkena Hukuman FIFA

Halaman:

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB